Ngaben Virtual? Dilema dan Inovasi Masyarakat Bali Perantauan Melaksanakan Ritual Kewajiban dari Jauh

Api suci Ngaben, jalan roh menuju moksha
Sumber :
  • https://www.marariversafarilodge.com/wp-content/uploads/2018/10/Ngaben-The-Cremation-Ceremony-in-Bali-2.jpg

Penelitian I Gede Suwindia & Made Ferry Kurniawan memaparkan dua pola kremasi tradisional dan di crematorium dengan rekomendasi agar inti makna filosofis tetap ditegakkan meski prosedur mengikuti perkembangan zaman. Sementara itu, kajian Annisa Sabilla pada masyarakat perantau menegaskan pentingnya penyertaan wakil keluarga setempat serta dokumentasi prosesi sebagai bukti pelaksanaan sacral.

Topeng Pajegan, Tari Ritual Penuh Makna

Ngaben Virtual memadukan kewajiban adat dengan inovasi teknologi, menghadirkan opsi pelaksanaan bagi masyarakat Bali perantauan. Meskipun tantangan finansial, jarak, dan hukum adat tetap melekat, solusi seperti massal cremation, krematorium, VR, dan live streaming menunjukkan adaptasi budaya yang dinamis. Ke depan, sinergi antara pemuka adat, pemerintah, dan pelaku teknologi diharapkan dapat melestarikan ritual Pitra Yadnya secara inklusif tanpa mengabaikan makna filosofis dan keseimbangan kosmologis yang menjadi jantung Ngaben.