Ketika Pendekar Keluar dari Buku, Ren Zhe Hidupkan Dunia Jin Yong Lewat Patung
- https://www.instagram.com/p/C4j0UKDBeCH/?igsh=MThsd2Fqa3hscWMzbg==
Ren Zhe sendiri merupakan lulusan Departemen Seni Patung, Akademi Seni Rupa, Universitas Tsinghua, salah satu institusi seni paling bergengsi di Tiongkok. Karyanya memadukan teknik tradisional dengan pendekatan kontemporer, menjadikannya salah satu seniman muda paling menonjol di Asia saat ini.
Pameran ini bukan hanya soal seni, tapi juga tentang warisan budaya. Jin Yong, yang juga dikenal sebagai pendiri surat kabar Sin Ming Daily di Singapura, memiliki sejarah panjang dengan negara tersebut. Cerita-ceritanya bahkan sempat hadir secara rutin di media massa lokal, dan kini, tokoh-tokohnya bahkan masuk dalam kurikulum bahasa Mandarin di sekolah-sekolah Singapura untuk memperkenalkan budaya Tiongkok kepada generasi muda.
Tak hanya di Singapura, pengaruh Jin Yong juga sangat kuat di Indonesia. Serial televisi Pendekar Pemanah Rajawali menjadi salah satu adaptasi yang sangat populer dan dikenang lintas generasi.
Kabar baiknya, karya-karya Ren Zhe tak akan berhenti di Singapura. Linda Ma mengungkapkan rencana besar untuk membawa pameran ini ke tanah air.
“Kami sedang menyiapkan eksposisi solo kedua Ren Zhe di Asia Tenggara. Saya berharap para pencinta seni di Indonesia bisa segera menyaksikannya secara langsung,” ujarnya penuh antusias.
Pameran A Path to Glory adalah bukti bahwa seni tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menjembatani masa lalu dan masa kini. Dari novel ke patung, dari imajinasi ke kenyataan, kisah para pendekar Jin Yong kini hidup kembali, lebih nyata dan lebih menginspirasi dari sebelumnya.