Bukan Sekadar Minum! Ini Pengalaman Meracik Matcha Ala Jepang

Ilustrasi pembuatan segelas Matcha.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/hand-whisking-matcha-tea-outdoors-on-terrazzo-table-32300847/

Setelah alat siap, ritual pun dimulai dengan membuka tutup ketel menggunakan kain sutra. Menariknya, warna kain juga dibedakan; merah atau oranye untuk perempuan dan ungu untuk laki-laki, mengikuti tradisi Jepang.

Bukan Cuma Cuan, Ini Alasan Gen Z Pilih Side Hustle

Selanjutnya, air panas diambil dari ketel menggunakan sendok bambu panjang dan dituangkan ke dalam gelas untuk membilas dan menghangatkan. Setelah gelas dibersihkan, bubuk matcha mulai dimasukkan. Setiap pengunjung mendapatkan takaran standar sebanyak 3 gram.

Bubuk matcha yang digunakan adalah jenis Uji Hikari, salah satu kultivar langka asal Shirakawa, Jepang, yang terkenal dengan rasa creamy dan lembut.

Bikin Minyak Wijen Sendiri di Rumah, Lebih Hemat dan Banyak Cuma Pakai 2 Bahan

Air panas dituangkan kembali. Jika ingin rasa lebih pekat, cukup setengah gelas. Jika ingin lebih ringan, isi hingga penuh.

Proses paling penting adalah mengocok matcha dengan whisk bambu. Tekniknya tidak sembarangan. Whisk harus digerakkan cepat membentuk pola huruf M atau Z. 30 detik pertama bertujuan menciptakan busa pekat (makro), kemudian 30 detik berikutnya untuk memperhalus menjadi busa lembut (mikro).

Jerawat Meradang? Cobain 4 Base Skincare Wajib Ini!

“Proses ini memang butuh tenaga dan fokus. Tapi justru di sinilah letak nilai healing-nya,” ujar Fikar, Barista Server di Chontea.co Jakarta.

Setelah matcha siap, tidak ada aturan baku untuk menikmatinya. Namun, barista akan menyarankan untuk memegang gelas dengan tangan kiri di sisi atas dan tangan kanan menopang bagian bawah. Seruput perlahan dan rasakan aroma, rasa, serta ketenangan yang muncul bersamaan.

Halaman Selanjutnya
img_title