Bukan Sekadar Wangi! Ini 8 Manfaat Aromaterapi dari Minyak Esensial
- https://www.freepik.com/free-photo/essential-oil-peppermint-bottle-with-fresh-green-peppermint_13083094.htm
Lifestyle, VIVA Bali – Dalam beberapa tahun terakhir, tren penggunaan minyak esensial untuk aromaterapi semakin populer. Banyak orang mulai menyadari bahwa lilin aromaterapi atau diffuser bukan hanya sekadar pemanis ruangan dengan bau harum semata. Lebih dari itu, aromaterapi dari minyak esensial ternyata menyimpan banyak manfaat yang luar biasa bagi kesehatan mental maupun fisik.
Aromaterapi adalah praktik kuno yang menggunakan ekstrak tumbuhan dalam bentuk minyak esensial untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan pikiran. Ketika aroma dari minyak esensial ini dihirup, molekulnya masuk melalui saluran pernapasan lalu menyebar ke seluruh tubuh, memengaruhi sistem saraf, hormon, dan bahkan suasana hati. Tak heran jika aromaterapi kini sering dijadikan salah satu cara alami untuk mengatasi stres, sulit tidur, hingga meningkatkan fokus saat bekerja.
Jika kamu belum pernah mencoba aromaterapi, inilah saatnya untuk tahu lebih dalam. Simak delapan manfaat luar biasa dari minyak esensial berikut ini.
1. Menghilangkan Stres dan Kecemasan
Salah satu manfaat paling terkenal dari aromaterapi adalah kemampuannya dalam meredakan stres dan kecemasan. Menghirup aroma minyak esensial seperti bergamot, yuzu, nilam, dan akar wangi mampu memberikan efek menenangkan pada otak. Aroma tersebut bekerja dengan merangsang sistem limbik, yaitu bagian otak yang mengatur emosi dan ingatan.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa aromaterapi bisa membantu meringankan gejala depresi ringan. Bahkan dalam konteks klinis, aromaterapi disebut memiliki potensi sebagai terapi tambahan bagi penderita gangguan suasana hati.
2. Merilekskan Tubuh
Setelah hari yang panjang dan melelahkan, tak ada yang lebih menyenangkan selain menyalakan lilin aromaterapi dan membiarkan tubuh serta pikiran rileks. Minyak esensial seperti lavender, mawar, melati, dan kenanga telah terbukti memiliki efek relaksasi yang signifikan pada tubuh.
Aroma menenangkan ini membantu memperlambat detak jantung, menurunkan tekanan darah, dan mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang berperan penting dalam menciptakan perasaan nyaman dan rileks. Cocok digunakan saat meditasi, sebelum tidur, atau sekadar ingin rehat dari hiruk-pikuk aktivitas.
3. Meningkatkan Suasana Hati
Aromaterapi juga dapat memberikan dorongan emosional yang positif. Minyak esensial dengan aroma menyegarkan seperti jeruk manis, lime, dan eucalyptus bisa meningkatkan produksi serotonin dan dopamin hormon yang membuat kita merasa bahagia, semangat, dan lebih berenergi.
Ketika kamu merasa lelah, murung, atau kurang motivasi, coba hirup aroma citrus yang membangkitkan semangat. Ini bukan sugesti semata, tetapi telah dibuktikan melalui berbagai studi ilmiah tentang hubungan antara aroma dan suasana hati.
4. Meningkatkan Daya Ingat dan Fokus
Bekerja atau belajar bisa membuat tegang, apalagi kalau konsentrasi mudah buyar. Nah, aromaterapi bisa jadi solusi alami untuk meningkatkan fokus dan fungsi otak. Minyak peppermint, kemangi, dan jeruk nipis dikenal efektif untuk merangsang aktivitas otak dan meningkatkan daya ingat.
Penelitian menunjukkan bahwa aroma peppermint dapat memperkuat sinyal saraf di hippocampus, yaitu bagian otak yang penting untuk memori dan pembelajaran. Jadi, jika kamu sedang menghadapi tenggat waktu atau ujian, jangan ragu gunakan lilin atau diffuser dengan aroma penyegar otak.
5. Meningkatkan Kualitas Tidur
Kesulitan tidur atau insomnia menjadi masalah umum di era serba sibuk ini. Aromaterapi hadir sebagai alternatif alami yang dapat membantu tubuh memasuki kondisi istirahat lebih cepat dan lebih dalam. Minyak seperti chamomile, lavender, dan sandalwood membantu menenangkan pikiran, menurunkan detak jantung, dan menciptakan suasana damai sebelum tidur.
Menurut studi di National Library of Medicine, minyak esensial bahkan bisa menjadi solusi non-obat untuk gangguan tidur ringan hingga sedang. Yang penting, pastikan kamu memadamkan lilin sebelum benar-benar tertidur.
6. Meredakan Sakit Kepala
Sakit kepala dan migrain bisa sangat mengganggu aktivitas. Untungnya, aromaterapi juga punya peran dalam mengurangi rasa sakit ini. Aroma lavender dan peppermint, misalnya, telah terbukti secara ilmiah dapat mengurangi intensitas sakit kepala, bahkan dalam waktu singkat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghirup minyak esensial tertentu selama 15 menit bisa memberikan efek serupa obat pereda nyeri ringan tanpa efek samping. Caranya cukup teteskan di diffuser atau hirup langsung dari tisu.
7. Membantu Pencernaan
Aroma juga punya pengaruh pada sistem pencernaan. Minyak esensial seperti jahe, peppermint, dan adas mampu menenangkan otot saluran cerna, mengurangi perut kembung, dan membantu mengatasi mual.
Minyak peppermint sangat populer untuk meredakan sindrom iritasi usus besar (IBS), karena mampu mengendurkan otot polos dan menurunkan spasme perut. Cocok digunakan setelah makan besar atau saat merasa tidak nyaman di perut.
8. Melegakan Pernapasan
Terakhir, aromaterapi bisa membantu melegakan pernapasan saat flu atau pilek. Minyak kayu putih, peppermint, dan tea tree oil memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri yang mampu membersihkan saluran napas.
Komponen mentol di dalamnya memberi efek menyegarkan dan membuka hidung tersumbat. Ini adalah solusi rumahan yang aman dan alami untuk mengatasi masalah sinus tanpa harus langsung konsumsi obat.