Biji Kopi Pupuan Sebagai Penanda Rasa dari Lereng Tabanan

Biji Kopi Asli Khas Pupuan Tabanan
Sumber :
  • https://unsplash.com/id/foto/close-up-seikat-lentil-coklat-t3TTC6FPOPo

Lifestyle, VIVA Bali – Di antara kabut pagi yang menyelimuti perbukitan Pupuan, Tabanan, tumbuh biji kopi yang tak hanya menyimpan kafein, tetapi juga jejak sejarah, filosofi hidup, dan cita rasa yang tak tergantikan. Kopi Robusta Pupuan, yang selama bertahun-tahun tersembunyi di balik dominasi arabika dataran tinggi, kini mulai menarik perhatian para penikmat kopi dunia. Bukan karena eksotisme semata, melainkan karena kualitas yang lahir dari kesabaran, tanah subur, dan tradisi yang tak lekang oleh waktu.

Tanah Tinggi, Rasa Rendah Asam

6 Drakor tentang Agen Rahasia dengan Alur Menegangkan

Kopi Pupuan tumbuh di ketinggian antara 700 hingga 1000 meter di atas permukaan laut, berdampingan dengan tanaman kakao yang memberi pengaruh langsung pada karakter rasa. Hasilnya adalah robusta yang lebih halus, dengan aroma cokelat alami dan tingkat keasaman yang rendah, sebuah kombinasi langka yang membuatnya berbeda dari robusta dataran rendah yang cenderung pahit dan kasar. Pada tahun 2017, kopi ini memperoleh sertifikat Indikasi Geografis, sebuah pengakuan resmi atas keunikan dan keterikatan rasa dengan wilayah asalnya.

Filosofi di Balik Secangkir Kopi

Namun, keistimewaan kopi Pupuan tak hanya terletak pada rasa. Ia lahir dari sistem pertanian yang berakar pada filosofi Tri Hita Karana, di mana harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan menjadi landasan utama. Petani di Pupuan merawat tanaman kopi mereka dengan pendekatan organik, tanpa pupuk kimia atau pestisida sintetis. Sistem subak yang digunakan bukan hanya metode irigasi, tetapi juga wujud kebersamaan dan keberlanjutan, menjadikan setiap biji kopi sebagai hasil dari kerja kolektif dan doa yang diam-diam menyatu dalam tanah.

Peran Penting dalm Kuliner dan Perawatan Tubuh

Minyak Kelapa Bali Sebagai Warisan yang Menyatu dengan Alam

Dari kebun-kebun di Munduk Temu hingga kedai-kedai kecil di Denpasar dan Tabanan, kopi Pupuan mulai menemukan jalannya ke cangkir-cangkir yang menghargai asal-usul. Di Warung Umah Kopi Pupuan, aroma sangrai menyambut pengunjung dengan kehangatan khas Bali. Sementara di Crafted Coffee House, kopi Pupuan disajikan dengan pendekatan modern tanpa kehilangan akar tradisionalnya. Bahkan di pasar grosir, biji kopi Pupuan mulai dicari oleh roaster-roaster independen yang ingin menghadirkan rasa Bali dalam portofolio mereka.

Halaman Selanjutnya
img_title