Maag Sering Kambuh? Bisa Jadi Gerd Diam-Diam Mengintaimu
- https://www.onlymyhealth.com/difference-between-gastritis-and-acid-reflux-1708425507
Kesehatan, VIVA Bali – Salah satu penyakit yang sering diabaikan masyarakat adalah maag atau naiknya asam lambung. Gejala seperti perut perih, mual, dada terasa panas bahkan sakit kepala, sering kali dianggap sebagai gejala “masuk angin” atau efek dari telat makan. Padahal, bisa jadi itu bukan sekedar maag biasa.
Banyak orang tidak sadar adanya kemungkinan sedang mengalami kondisi yang lebih serius, yaitu GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Sekilas maag dan GERD terlihat mirip karena sama-sama menyerang sistem pencernaan. Tapi, ternyata keduanya memiliki kondisi yang berbeda. Tentu saja memerlukan penanganan yang berbeda.
Perbedaan Maag dan GERD
Laman rumah sakit Mitra Keluarga menjelaskan, maag atau secara medis disebut dengan gastritis adalah sebuah gejala yang terjadi saat asam lambung melukai dinding lambung. Sementara GERD adalah sebuah kondisi dimana penderita terlalu sering mengalami peningkatan jumlah asam lambung hingga ke kerongkongan.
Penyebab maag yang sudah familiar di telinga adalah telat makan. Padahal banyak hal yang bisa memicu maag, seperti stres, mengonsumsi alkohol dan kopi, merokok serta mengonsumsi obat. Sementara GERD dipicu oleh mengerutnya otot kerongkongan, sehingga asam lambung naik. Biasanya, GERD terjadi 2 atau 3 kali dalam seminggu.
Gejala Maag dan GERD
Seperti dilansir dari laman Halodoc, GERD memberikan beberapa gejala pada penderitanya, antara lain sering bersendawa, rasa terbakar di dada (heartburn), mual, muntah, muncul gejala maag, sesak nafas, dan mulut terasa asam.