Met Gala 2025 “Superfine: Tailoring Black Style” Merayakan Keanggunan dan Identitas Budaya

Gaya Hidup, VIVA Bali –Pada tanggal 5 Mei 2025, Metropolitan Museum of Art di New York menjadi panggung bagi Met Gala ke-61, dengan tema “Superfine: Tailoring Black Style”. Acara ini merupakan penghormatan terhadap kontribusi mode kulit hitam dan dandyisme sebagai ekspresi estetika dan politik dalam sejarah diaspora Atlantik. Tema ini terinspirasi dari buku Slaves to Fashion karya Monica L. Miller, yang juga menjadi kurator tamu dalam pameran musim semi Costume Institute tahun ini.

Dress code tahun ini, “Tailored for You”, mengajak para tamu untuk menafsirkan ulang busana pria klasik dengan sentuhan pribadi. Ini merupakan pameran pertama sejak 2003 yang berfokus pada menswear, menampilkan karya desainer kulit hitam seperti Grace Wales Bonner dan mendiang Virgil Abloh.

Meskipun diguyur hujan, para selebritas tetap tampil memukau di karpet biru yang dihiasi bunga kuning dan putih. Diana Ross, pada usia 81 tahun, mencuri perhatian dengan gaun perak berkilau dan syal berbulu sepanjang 18 kaki yang disulam dengan nama anak dan cucunya.

Lewis Hamilton, salah satu co-chair, mengenakan tailcoat sutra dengan bordiran khas Wales Bonner, lengkap dengan bros, baret, dan sepatu berkilau dari Manolo Blahnik.

Pharrell Williams tampil dengan blazer berhiaskan mutiara sebagai penghormatan kepada pekerja kulit hitam, sementara Colman Domingo mengenakan jubah biru tua dari Valentino sebagai penghormatan kepada mendiang André Leon Talley.

Pameran “Superfine” mengeksplorasi bagaimana gaya berpakaian telah menjadi alat perlawanan dan ekspresi identitas bagi komunitas kulit hitam sejak abad ke-18, termasuk masa Emansipasi dan era Harlem Renaissance. Pameran ini akan berlangsung dari 10 Mei hingga 26 Oktober 2025.

Met Gala 2025 tidak hanya menjadi ajang peragaan busana, tetapi juga platform untuk merayakan dan merefleksikan kontribusi budaya kulit hitam dalam dunia mode. Dengan tema yang kuat dan penampilan yang mengesankan, acara ini menegaskan pentingnya mode sebagai medium ekspresi identitas dan sejarah.