Nostalgia Gaya Hidup, Ketika Masa Lalu Kembali Menjadi Tren
- https://www.freepik.com/free-photo/smiley-women-2000s-fashion-full-shot_29386427.htm
Lifestyle, VIVA Bali – Di era digital yang serba cepat ini, muncul sebuah tren menarik yang mengacu pada "gaya hidup jadul" atau gaya hidup retro. Fenomena ini bukan sekadar nostalgia, melainkan adopsi nilai dan praktik dari masa lalu yang dianggap membawa ketenangan, keberlanjutan, dan koneksi yang lebih otentik. Tren ini mencakup berbagai aspek, mulai dari fashion, hiburan, hingga pola konsumsi dan interaksi sosial.
Mengapa Kembali ke Gaya Hidup Jadul?
Ada beberapa faktor yang mendorong kembali tren gaya hidup jadul. Salah satunya adalah kejenuhan terhadap hiruk pikuk modern. Banyak orang merasa terbebani oleh informasi berlebih, tuntutan produktivitas, dan tekanan untuk selalu terhubung. Gaya hidup retro menawarkan jeda, memungkinkan individu untuk melambat dan lebih menghargai momen.
Selain itu, kesadaran akan keberlanjutan lingkungan juga berperan besar. Konsumsi berlebihan dan produk sekali pakai yang mendominasi era modern memicu kekhawatiran ekologis. Gaya hidup jadul seringkali identik dengan pendekatan yang lebih hemat, memperbaiki barang daripada membuangnya, dan mendukung produk lokal yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan gerakan "slow living" yang menekankan kualitas daripada kuantitas.