Keajaiban Alam dan Budaya Pertanian Terasering di Bali
- https://www.istockphoto.com/id/foto/saw
Terasering sebagai Daya Tarik Wisata
Tegallalang di Ubud mungkin adalah ikon terasering yang paling terkenal di kalangan turis. Di sini, wisatawan bisa duduk di kafe sambil menikmati pemandangan sawah berundak, mencoba ayunan ekstrem, atau berjalan di pematang sambil berfoto. Namun, bagi yang ingin merasakan suasana lebih otentik, Jatiluwih di Tabanan adalah destinasi utama.
Di Jatiluwih, hamparan sawah yang membentang di kaki Gunung Batukaru tak hanya memanjakan mata, tapi juga menenangkan jiwa.
Sayangnya, keindahan ini tidak datang tanpa ancaman. Sejak booming pariwisata, banyak sawah dialihfungsikan menjadi vila, hotel, atau kafe. Data dari Pemerintah Provinsi Bali (2024) mencatat, dalam 20 tahun terakhir, Bali kehilangan lebih dari 20% lahan sawahnya.
Pemerintah daerah dan komunitas lokal kini mulai bergerak. Program revitalisasi subak, sertifikasi pertanian organik, hingga festival sawah diadakan untuk menarik perhatian generasi muda dan wisatawan agar menghargai sawah sebagai warisan, bukan sekadar latar foto.
Pelajaran dari Bali untuk Dunia
Terasering Bali bukan hanya soal pertanian. Ia adalah simbol harmoni, keberlanjutan, dan hidup selaras dengan alam. Ketika dunia bergulat dengan krisis iklim, Bali mengajarkan bahwa menjaga lingkungan tidak selalu membutuhkan teknologi canggih, tetapi cukup dengan kebijaksanaan dan gotong royong.