Di Jepang, Hanya Berdiri di Eskalator Dapat Gaji Rp1,8 Juta per Hari

Petugas eskalator di kota Nagoya mengawasi pengguna eskalator.
Sumber :
  • https://www.scmp.com/week-asia/lifestyle-culture/article/3312494/japans-nagoya-city-deploys-stop-and-stand-squad-bid-reduce-accidents-escalators

Lifestyle, VIVA Bali – Berdiri diam tanpa melakukan apa pun di tempat kerja bisa membuat anda dipecat. Tetapi di kota Nagoya, Jepang, hal itu merupakan pekerjaan yang menguntungkan.

Anti Layu! Begini Cara Simpan Cabai Merah Biar Tahan Lama

Saat ini, pemerintah kota Nagoya tengah membudayakan kembali etika dalam menggunakan eskalator di tempat umum.

Salah satu caranya adalah membentuk Pasukan Berdiri dan Berhenti Nagoya (Nagoya Stand and Stop Corps).

Cara Membersihkan Noda Pakaian Untuk Hasil Sempurna

Para petugas ini akan bekerja di sejumlah fasilitas umum yang memiliki eskalator. Pekerjaan mereka cukup ringan, hanya menertibkan orang yang berjalan di eskalator.

Bagaimana Cara Nagoya Stand and Stop Corps Bekerja?

Petugas bekerja dalam tim yang terdiri dari tiga orang.

Lebih dari Sekadar Hobi, Ini 9 Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan dan Lingkungan

Tugas pasukan ini adalah berdiri di salah satu sisi eskalator, baik di sisi kiri atau di sisi kanan eskalator.

Mereka mengenakan tangan berukuran besar dengan jari terentang di punggung mereka disertai dengan tulisan ‘Nagoyaka ni STOP shite ne,’ yang berarti ‘Tolong berhenti dengan tenang’.

Hal ini dilakukan agar orang yang menaiki eskalator menjadi tertib.

Di Jepang ada kebiasaan, wilayah penggunaan eskalator yang digunakan ‘dibagi’ dua.

Sisi kiri untuk berjalan layaknya orang yang sedang naik tangga biasa, sedangkan sisi kanan untuk berdiri diam.

Nah, saat ini, orang yang naik eskalator sambil berjalan semakin membudaya di Jepang. Akibatnya pengguna eskalator mulai mengabaikan kebiasaan tersebut.

Hal ini menjadi kekhawatiran banyak orang.

Para petugas yang Nagoya Stand and Stop Corps akan bertugas atau bekerja dengan berdiri di sisi orang yang naik eskalator dengan diam.

Sehingga orang yang ingin naik eskalator dengan berdiri diam, bisa berdiri sejajar dengan petugas tersebut.

Sedangkan orang yang ingin berjalan di eskalator atau yang sedang buru-buru bisa menggunakan sisi eskalator lainnya yang tidak ada petugasnya.

Berapa Petugas Stand and Stop Corps Digaji?

Petugas Stand and Stop Corps akan bekerja di eskalator selama enam jam per hari. Mereka akan menerima gaji sebesar 16.000 yen Jepang atau Rp1.809.248 per hari (kurs 1 yen Jepang = Rp113,08).

Upah ini dianggap jauh lebih baik daripada gaji pekerjaan paruh waktu di ritel atau restoran.

Korps Stand and Stop bertugas empat atau lima kali sebulan.

Selama tahun 2024 lalu, petugas beroperasi di 19 stasiun kereta api berbeda di dalam Nagoya.

Dengan peningkatan jumlah orang yang berdiri di kedua sisi eskalator, sepertinya pemerintah kota Nagoya akan memperpanjang kontrak kerja para petugas.

Sejarah Lahirnya Stand and Stop Corps

Puluhan tahun yang lalu, masyarakat Jepang memiliki kesepakatan tak terucap tentang etika menggunakan eskalator.

Di Tokyo dan Jepang bagian timur, jika ukuran eskalator cukup lebar, pengguna eskalator harus berdiri di sebelah kiri eskalator, sedangkan sisi kanan eskalator digunakan untuk berjalan.

Kemudian Di Osaka dan Jepang bagian barat, sisi-sisinya dibalik. Tapi aturannya tetap sama.

Jika ukuran eskalator cukup luas, sisi kiri eskalator untuk orang berjalan, sedangkan sisi kanan eskalator untuk orang berdiri.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kesepakatan tidak tertulis ini mulai berubah. Orang yang berjalan tidak hanya di salah satu sisi, tapi juga di kedua sisi.

Kondisi ini dinilai mulai mengkhawatirkan di Jepang karena dianggap membahayakan orang lain.  

Oleh karena itu, pemerintah Kota Nagoya merekrut petugas khusus untuk kembali menertibkan penggunaan eskalator.