Inilah Makna Mendalam di Balik Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali
- https://www.flickr.com/photos/36760290@N08/40834625052/in/photostream/
Gaya Hidup, VIVA Bali –Setiap tahun, Pulau Bali memasuki keheningan total selama satu hari dalam perayaan Hari Raya Nyepi. Tidak seperti perayaan tahun baru lainnya yang identik dengan pesta, kembang api, dan keramaian, Nyepi justru diisi dengan kesunyian, meditasi, dan refleksi diri. Tradisi ini menjadi momen sakral yang tidak hanya penting bagi umat Hindu, tetapi juga menarik perhatian wisatawan dan masyarakat dunia.
Makna Nyepi, yaitu penyucian diri dan alam. Hari Raya Nyepi merupakan Tahun Baru Saka bagi umat Hindu di Bali, biasanya jatuh pada bulan Maret. Perayaan ini bertujuan untuk menyucikan alam semesta dan diri sendiri dari segala hal negatif. Dalam ajaran Hindu, Nyepi adalah momen untuk mengevaluasi dan mengendalikan diri melalui empat pantangan utama yang disebut Catur Brata Penyepian.
1. Amati Geni, yaitu tidak menyalakan api, listrik, atau lampu, sebagai simbol menahan hawa nafsu dan menjaga ketenangan batin.
2. Amati Karya, yaitu tidak melakukan pekerjaan atau aktivitas fisik, sebagai bentuk jeda dari kesibukan duniawi.
3. Amati Lelungan, yaitu tidak bepergian ke luar rumah, sebagai simbol pengendalian diri dan penghormatan terhadap alam.
4. Amati Lelanguan, yaitu tidak menikmati hiburan atau bersuara keras, demi menjaga suasana hening dan damai.
Keempat prinsip ini dijalankan selama 24 jam penuh, menjadikan seluruh Bali benar-benar hening, bahkan Bandara Internasional Ngurah Rai pun tutup selama Nyepi. Sebelum Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali menjalani serangkaian upacara berikut.
- Melasti merupakan prosesi penyucian simbol-simbol suci ke laut atau sumber air.
- Tawur Kesangam merupakan ritual yang dilakukan sehari sebelum Nyepi untuk menetralisir unsur negatif.
- Pengerupukan ditandai dengan pawai ogoh-ogoh (boneka raksasa) yang melambangkan kejahatan dan dibakar sebagai bentuk pengusiran roh jahat.
Selain nilai spiritual, Nyepi juga berdampak positif bagi lingkungan. Selama sehari penuh, emisi kendaraan bermotor berkurang drastis, tingkat kebisingan menurun, dan langit Bali menjadi lebih bersih dan cerah. Hal ini menjadikan Nyepi sebagai bentuk nyata pariwisata spiritual dan ekowisata yang unik di dunia.
Bagi wisatawan yang berada di Bali saat Nyepi, mereka diimbau untuk menghormati tradisi ini dengan tetap berada di dalam hotel atau akomodasi masing-masing tanpa melakukan aktivitas luar ruang.