Dalem Balingkang Di Persimpangan Doa Bali dan Tiongkok
- https://kesrasetda.bulelengkab.go.id/uploads/konten/32_history-pura-dalem-balingkang.jpeg
Dalam pandangan masyarakat setempat, perpaduan ini bukanlah hal yang ganjil. Bagi mereka, yang penting adalah ketulusan persembahan. “Asal niatnya baik, semua jalan menuju Tuhan diterima,” ungkap salah satu pemangku pura yang dikutip dalam jurnal tersebut. Pandangan ini menegaskan filosofi Bali tentang Rwa Bhineda yang berarti, "keseimbangan dari dua hal berbeda yang saling melengkapi"
Pusaka Toleransi
Kini, Pura Dalem Balingkang bukan hanya objek spiritual, tetapi juga warisan sejarah multikultural. Banyak peneliti dan wisatawan datang untuk melihat bagaimana dua tradisi besar berpadu di satu tempat suci. Ornamen naga dan barong di satu pelataran menciptakan pemandangan yang tidak ditemukan di pura lain di Bali.
Dalam kesimpulannya, Wicaksana menegaskan bahwa Dalem Balingkang adalah bukti nyata bahwa agama dan budaya dapat berdialog tanpa kehilangan identitasnya. Ia menjadi simbol toleransi yang hidup, bukan hanya dipelajari di buku, tetapi dirasakan di udara pegunungan Kintamani setiap kali lonceng pura berdentang. Di tempat inilah sejarah tidak sekadar diceritakan, melainkan disembah, dihidupi, dan diwariskan. Berlanjut di antara kabut dan dupa yang terus menari di udara.