Eksotisme Tenun Baduy, Simbol Kearifan Lokal Nusantara
- https://www.instagram.com/p/DN4ho9njwtx/?igsh=bnhuaTRjcDN5MXky
Pembuatan selembar kain tenun Baduy membutuhkan waktu berminggu-minggu. Proses diawali dengan pemintalan kapas menjadi benang menggunakan kincir tradisional. Tahap berikutnya adalah pewarnaan benang dengan bahan alami yang menghasilkan warna khas.
Setelah itu, benang ditenun menggunakan alat gedogan. Setiap helai yang tersusun bukan hanya menghasilkan kain, tetapi juga merepresentasikan doa dan simbol kehidupan masyarakat Baduy. Ketelitian dan kesabaran menjadi kunci dalam menciptakan kain berkualitas tinggi dengan nilai budaya yang mendalam.
Fungsi dan Peran dalam Kehidupan Masyarakat
Tenun Baduy bukan hanya produk sandang, melainkan bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Kain ini digunakan untuk pakaian, selendang, kemben, hingga ikat kepala. Dalam upacara adat seperti Kawalu, Ngalaksa, dan Seba, kain tenun memegang peranan penting sebagai simbol penghormatan dan kesakralan tradisi.
Selendang Baduy dikenal serbaguna. Selain untuk menggendong anak, kain ini juga digunakan sebagai ikat pinggang atau penutup kepala, menegaskan fungsionalitas sekaligus keindahan produk budaya ini.