Telingaan Aruu, Warisan Berharga, Identitas Perempuan Dayak Kayaan

Wanita Dayak menggunakan Anting atau Telingaan Aruu
Sumber :
  • https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/telingaan-aruu-tradisi-suku-dayak-yang-mulai-ditinggalkan

Melestarikan Memori yang Berharga

Maccera Tappareng, Ritual Tahunan Masyarakat Bugis di Danau Tempe

Meski fisik tradisinya semakin memudar, semangat Telingaan Aruu masih terus hidup. Upaya pelestarian kini lebih banyak berfokus pada dokumentasi, museum, dan edukasi. Fotografi dan film menjadi media untuk merekam kecantikan dan makna di balik telinga panjang. Generasi muda Dayak diajak untuk memahami bahwa tradisi ini bukan sekadar anting, melainkan sebuah cerita tentang ketahanan, identitas, dan rasa bangga terhadap warisan nenek moyang.

Telingaan Aruu adalah pengingat berharga bahwa kecantikan bisa datang dalam berbagai bentuk, dan bahwa budaya adalah cermin dari jiwa suatu bangsa.

Mengungkap Filosofi Caci, Adu Cambuk dari Flores NTT