Menjaga Syahdu Kelong di Lingkup Budaya Makassar
Kamis, 18 September 2025 - 00:20 WIB
Sumber :
- https://unsplash.com/id/foto/bxgu71-4JCw?utm_content=creditShareLink&utm_medium=referral&utm_source=unsplash
Bait-baitnya kerap membicarakan cinta, persahabatan, kesetiaan, hingga nilai religius. Ada pula kelong yang berfungsi sebagai sindiran sosial, mengingatkan seseorang untuk tidak angkuh atau serakah. “Kelong berperan sebagai sarana pendidikan dan kontrol sosial,” ungkap penelitian tersebut.
Jejak Identitas dan Tantangan Zaman
Baca Juga :
Tradisi Tahlilan Jawa, Selamatan Keagamaan Malam Pertama Kematian, ke-7, ke-40, ke-100 Hingga ke-1000
Kehadiran kelong memperlihatkan betapa erat hubungan masyarakat Makassar dengan tradisi lisan. Ia bukan sekadar hiburan, melainkan juga jejak identitas budaya. Namun, penelitian juga menyinggung bahwa kelong menghadapi ancaman nyata. Tidak lain ialah modernisasi dan menurunnya minat generasi muda terhadap sastra tradisional.
Halaman Selanjutnya
Walaupun demikian, kelong masih bertahan di ruang-ruang tertentu. Entah itu dalam perayaan adat maupun rekaman kontemporer yang mencoba membawanya ke ranah musik modern. Hal ini menunjukkan adanya upaya adaptasi agar kelong tetap relevan di tengah derasnya budaya populer.