Kembang Endog Banyuwangi, Warisan Tradisi untuk Merayakan Maulid Nabi
- https://www.instagram.com/p/BcJCLD1nKEq/?igsh=MWE4YzBoN3Ezbm83aQ==
Rangkaian tradisi dimulai dengan penyiapan telur ayam yang direbus matang. Telur kemudian dihias dengan kembang kertas menyerupai bunga, lalu ditancapkan pada tusukan bambu kecil. Tusukan ini kemudian ditata pada batang pohon pisang yang disebut jodhang. Setelah selesai, jodhang-jodhang berisi kembang endog diarak keliling kampung dengan iringan sholawat dan tabuhan rebana. Suasana meriah dan penuh kekhidmatan terasa sepanjang arak-arakan.
Setelah prosesi keliling, rombongan menuju masjid untuk melanjutkan dengan pengajian dan doa bersama. Usai acara, telur dan hiasan dibagikan kepada warga yang hadir, melambangkan keberkahan dan kebahagiaan yang dibagi secara bersama.
Nilai Sosial dan Pelestarian Budaya
Tradisi Endog-Endogan bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga wadah mempererat hubungan antarwarga. Kegiatan ini dikerjakan secara gotong royong, mulai dari membuat hiasan hingga menggelar pawai. Di era modern, tradisi ini tetap lestari dan bahkan menjadi atraksi budaya yang menarik wisatawan, memperkuat identitas Banyuwangi sebagai daerah yang kaya akan kearifan lokal.
Kembang Endog Banyuwangi menjadi bukti bahwa seni dan religi dapat berpadu harmonis dalam sebuah tradisi. Melalui hiasan sederhana namun sarat makna, masyarakat Banyuwangi menjaga warisan leluhur sekaligus merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan penuh syukur dan kebersamaan.