Ngunduh Mantu, After Party Ala Pernikahan Jawa
- https://www.bridestory.com/id/blog/mengenal-prosesi-ngunduh-mantu-serta-maknanya-dalam-adat-jawa
Tradisi, VIVA Bali –Kalau ngomongin soal pernikahan adat Jawa, nggak bisa lepas dari tradisi Ngunduh Mantu. Buat yang belum tahu, ini semacam “after party”-nya pernikahan. Jadi setelah akad nikah dan resepsi yang biasanya digelar di rumah mempelai perempuan, keluarga mempelai laki-laki juga punya jatah bikin acara. Nah, itulah yang disebut ngunduh mantu.
Apa Artinya Ngunduh Mantu?
Secara sederhana, ngunduh artinya memetik, sedangkan mantu ya menantu. Jadi ngunduh mantu itu simbolis banget: keluarga laki-laki “memetik hasil” dengan hadirnya menantu perempuan yang resmi jadi bagian keluarga. Bukan cuma pesta, tapi juga bentuk penyambutan hangat untuk sang pengantin baru.
Acaranya Kayak Apa, Sih?
Tergantung adat dan kesepakatan keluarga, ngunduh mantu bisa sederhana atau super meriah. Ada yang cukup dengan doa bersama dan makan-makan, ada juga yang sampai bikin pesta resepsi lengkap dengan arak-arakan, musik tradisional, bahkan busana adat. Intinya sih, bikin suasana heboh lagi setelah momen sakral akad.
Yang paling terasa dari acara ini adalah vibe kekeluargaannya. Tamu yang datang biasanya tetangga, saudara, dan sahabat, jadi suasana lebih akrab. Buat pengantin perempuan, ini juga momen perkenalan resmi ke lingkungan barunya.
Lebih dari Sekadar Pesta
Meski terlihat seperti “pesta kedua”, makna ngunduh mantu sebenarnya lebih dalam. Acara ini jadi cara keluarga laki-laki memperkenalkan menantu kepada masyarakat sekitar, sekaligus mempererat hubungan antar dua keluarga besar. Jadi, bukan cuma soal dekorasi atau hidangan, tapi juga soal silaturahmi dan kebersamaan.
Masih Eksis Sampai Sekarang
Di era modern, tradisi ngunduh mantu masih banyak dijalani. Bedanya, konsepnya sering disesuaikan dengan kondisi keluarga. Ada yang bikin sederhana, ada juga yang tetap all-out. Yang penting, maknanya tetap sama: merayakan kebahagiaan bersama dan menyambut anggota keluarga baru.