Tradisi Unik Suku Baduy yang Masih Dilestarikan Hingga Kini

Tradisi turun-temurun Baduy tetap terjaga di tengah modernisasi
Sumber :
  • https://eventdaerah.kemenparekraf.go.id/cerita-ken/cerita/aktivitas-liburan-baduy

Budaya, VIVA Bali – Suku Baduy merupakan kelompok masyarakat adat yang tinggal di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Komunitas ini dikenal luas karena keteguhannya dalam mempertahankan tradisi leluhur di tengah derasnya arus modernisasi. Meskipun berada tak jauh dari pusat kota, masyarakat Baduy tetap hidup selaras dengan alam dan menjunjung tinggi adat istiadat yang diwariskan turun-temurun.

Perhatikan Waktu Yang Tepat Untuk Berkunjung ke Air Terjun Bertingkat Saluopa!

Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam hidup dengan aturan adat yang sangat ketat dan menutup diri dari dunia luar. Mereka tidak menggunakan alat elektronik, kendaraan, atau listrik. Semua aktivitas dilakukan secara tradisional, termasuk berjalan kaki ke mana pun dan membangun rumah dari bahan alami seperti bambu dan ijuk. Bahkan, pakaian yang dikenakan pun polos tanpa motif dan tidak menggunakan alas kaki sebagai simbol kesucian dan kesederhanaan.

Berbeda dengan Baduy Dalam, Baduy Luar mulai terbuka terhadap interaksi luar meski tetap menjaga sebagian besar adat. Mereka memakai pakaian berwarna gelap dan diperbolehkan menggunakan transportasi umum saat keluar dari wilayah adat.

Kolam Segaran, Saksi Bisu Peninggalan Kerajaan Majapahit

Masyarakat Baduy sangat menjunjung tinggi prinsip menjaga keseimbangan alam. Aturan adat melarang penebangan pohon sembarangan, penggunaan pupuk kimia, serta pencemaran sungai. Hutan di sekitar wilayah mereka dianggap sebagai ruang sakral yang harus dijaga dan dihormati.

Salah satu tradisi yang terus dijalankan setiap tahun adalah Seba Baduy. Dalam tradisi ini, perwakilan masyarakat Baduy berjalan kaki menuju pusat pemerintahan di Rangkasbitung dan Serang untuk menyerahkan hasil bumi seperti padi, madu, dan buah-buahan sebagai bentuk silaturahmi dan penghormatan terhadap pemimpin daerah. Tradisi ini menjadi simbol komunikasi antara masyarakat adat dan pemerintah yang tetap berlangsung hingga kini.

Makna Warna dalam Budaya Negara-Negara Asia yang Jarang Diketahui

Selain itu, pola kehidupan sehari-hari masyarakat Baduy juga mencerminkan nilai-nilai kesederhanaan dan kemandirian. Mereka membuat pakaian sendiri, menanam bahan makanan di ladang, dan menjalani hidup tanpa bergantung pada teknologi. Segala bentuk perubahan yang bersifat merusak alam dan tatanan adat dianggap sebagai pelanggaran berat.

Di tengah gempuran teknologi dan modernisasi, tradisi Suku Baduy tetap berdiri kokoh sebagai bukti bahwa kearifan lokal masih bisa bertahan. Melalui kesederhanaan dan komitmen menjaga warisan leluhur, mereka mengajarkan nilai kehidupan yang mungkin mulai dilupakan oleh banyak orang.

Halaman Selanjutnya
img_title