Fakta Menarik Mengenai Tradisi Galungan dalam Kehidupan Umat Hindu Di Bali
- https://www.istockphoto.com/id/search/2/image-film?phrase=hari+raya+galungan
Gumi Bali, VIVA Bali –Hari Galungan merupakan salah satu perayaan penting dalam agama Hindu di Bali yang diperingati setiap 210 hari menurut kalender Bali Pawukon. Perayaan ini menjadi simbol kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan), serta sebagai waktu untuk memperbaharui spiritualitas umat Hindu.
Umat Hindu Bali meyakini bahwa pada hari ini, para dewa turun ke dunia untuk memberikan berkah dan petunjuk kepada umat manusia, membawa kedamaian dan kesejahteraan.
Dikutip dari laman bali.kemenag.go.id Selama Galungan, masyarakat Bali melaksanakan berbagai ritual keagamaan, salah satunya adalah pembuatan penjor, sebuah bambu panjang yang dihias dengan daun kelapa, bunga, dan buah-buahan sebagai persembahan untuk Tuhan dan alam semesta.
Penjor ini dipasang di depan rumah dan di sepanjang jalan, melambangkan rasa syukur dan harapan akan keberkahan. Selain itu, persembahan berupa banten atau sesajen juga disiapkan oleh setiap keluarga untuk dibawa ke pura sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.
Perayaan Galungan juga menjadi momen penting bagi keluarga di Bali untuk berkumpul. Selama hari-hari perayaan, keluarga akan melakukan selamatan atau acara makan bersama sebagai bentuk kebersamaan dan penghormatan kepada leluhur.
Banyak orang yang pulang kampung untuk merayakan Galungan dengan orang tua dan saudara mereka, memperkuat ikatan sosial dalam komunitas Bali.
Sebagai bagian dari rangkaian perayaan, setelah sepuluh hari, umat Hindu Bali melanjutkan dengan Hari Kuningan, yang menandakan penutupan dari perayaan Galungan.