Sungai Maron Pacitan, Destinasi Wisata Bak Sungai Amazon yang Menawan
- https://sofyanhotel.com/travel-and-tourism/sungai-maron-pacitan/
Wisata, VIVA Bali – Indonesia memiliki ribuan aliran sungai yang tersebar di berbagai wilayah, salah satunya adalah Sungai Maron yang terletak di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Sungai ini mengalir di kawasan Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku, sekitar 40 km arah barat pusat kota Pacitan. Dengan panjang sekitar 4,5 km, Sungai Maron menjadi salah satu destinasi wisata alam yang menarik dan diminati pengunjung, terutama untuk kegiatan susur sungai.
Perjalanan menuju Sungai Maron dilansir dari indonesia.go.id, memerlukan waktu sekitar 1 jam 10 menit dengan kendaraan, melewati rute yang berkontur menanjak dan menurun serta kelokan tajam. Masih banyak pepohonan lebat dan tebing-tebing batu karst dan batu kapur menjulang angkuh seperti berbaris menyambut wisatawan selama melakukan perjalanan susur sungai. Tak sedikit pula yang menyamakan keindahan alam dan ketenangan aliran Sungai Maron seolah sedang berada di Amazon, Amerika Selatan. Menariknya, air Sungai Maron berwarna hijau kebiruan yang jernih saat musim kemarau, sedangkan saat musim hujan airnya berubah menjadi cokelat keruh akibat debit yang meningkat.
Menurut buku Sarana Air Bersih Maron, warna hijau kebiruan air Sungai Maron berasal dari mata air yang muncul dari celah bukit dan mengalir membentuk sungai kecil. Wisata susur sungai di sini beroperasi mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB dan menjadi favorit pengunjung karena menawarkan pengalaman menyusuri sungai dengan perahu sambil menikmati keindahan alam yang masih alami. Sejak dibuka pada tahun 2021, objek wisata Sungai Maron terus ramai dikunjungi. Harga tiket masuk sangat terjangkau, hanya Rp 5.000 per orang, dengan tarif parkir Rp 3.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Sewa perahu berkapasitas empat orang juga cukup ekonomis, yakni Rp 100.000 per perjalanan (kemenparekraf.go.id).
Selain susur sungai, pengunjung dapat menikmati berbagai spot menarik seperti batang pohon besar yang membengkok ke arah sungai, tempat yang cocok untuk berfoto atau bersantai. Ada juga ayunan yang diikatkan pada batang pohon jambu yang menjorok ke sungai, serta area berenang dengan kedalaman air tidak lebih dari dua meter yang aman bagi pengunjung, lengkap dengan pelampung bagi yang tidak bisa berenang.
Salah satu lokasi terbaik di Sungai Maron adalah Teleng Sirah, sebuah teluk kecil yang menjorok keluar dari aliran utama. Teleng Sirah dikelilingi hutan desa yang asri dan memiliki tebing batu karst dengan gua kecil di salah satu sudutnya. Air di sini berwarna biru jernih, namun kedalamannya mencapai 30 meter dengan arus bawah yang kuat, sehingga pengunjung disarankan untuk berhati-hati. Tempat ini juga menjadi habitat bagi hewan biawak (indonesia.go.id).
Mendekati muara, Sungai Maron melebar dan bertemu dengan laut yang berombak besar. Di sekitar tepian sungai, beberapa outdoor membuka area camping ground yang menawarkan pengalaman berkemah dengan pemandangan sungai dan laut yang memukau. Pemerintah Kabupaten Pacitan juga telah membangun fasilitas pendukung seperti lahan parkir, toilet, dermaga, musala, dan kantin untuk kenyamanan pengunjung (indonesia.go.id). Setiap tahun pada bulan Agustus, di muara Sungai Maron digelar Festival Dayung Ngiroboyo, sebuah acara budaya dan olahraga air yang menarik banyak wisatawan dan masyarakat lokal. Festival ini menjadi salah satu upaya pemerintah setempat dalam mengembangkan potensi wisata Sungai Maron sekaligus melestarikan budaya dan tradisi masyarakat Pacitan.