Spice Farm Tour dan Cooking, Petik Rempah lalu Masak Tradisional di Bali

Dari bumi rempah lahir rasa dan makna
Sumber :
  • https://cdn.getyourguide.com

Wisata, VIVA Bali – Bali terkenal bukan hanya sebagai tujuan wisata alam dan budaya, tetapi juga sebagai destinasi gastronomi dengan kekayaan rempah alami. Tur petik rempah yang dilanjutkan dengan memasak tradisional menyuguhkan pengalaman penuh mempelajari tanaman, pengolahan rempah, hingga memasak resep asli Bali.

Night Kayaking Bioluminescent, Rombongan Terpimpin di Lovina

 

Latar Belakang dan Signifikansi

 

Floating Brunch Boat, Kuliner Weekend di Perairan Benoa

Rempah-rempah seperti pala, cengkeh, kayu manis, kunyit, jahe, dan lada merupakan bagian penting dari tradisi kuliner Indonesia, termasuk Bali. Pemerintah Indonesia, lewat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Dinas Pariwisata Provinsi Bali, mendukung pengembangan wisata berbasis pertanian lokal, termasuk agrowisata rempah di Bali. (misalnya, Desa Wisata Tabanan yang melindungi lahan pertanian 300 hektar sebagai zona wisata pertanian.

 

Konsep Tur Petik Rempah

Cupping Kopi Saat Fajar, Tur Kebun Kopi Kintamani

 

Tur umumnya dimulai dengan kunjungan ke kebun rempah organik atau kebun herbal local (contoh: Balikaru Herb & Spice Garden dalam program Paon Bali). Wisatawan diberi tur edukatif ke kebun yang menanam puluhan jenis tanaman rempah dan obat tradisional (>50 spesies), sambil penjelasan manfaat obat herbal dan penggunaannya.

 

Beberapa program menyertakan tambahan seperti sambil menanam atau memetik sendiri bahan seperti daun kunyit, serai, pandan, dan rempah tradisional lain.

 

Rangkaian Program Tour & Cooking

 

Berdasarkan contoh itinerary dari “Farm to Table: Balinese Cooking Class & Garden Tour” oleh Paon Bali:

1. Jamu Penyambutan: Peserta disambut dengan minuman jamu tradisional Bali sebagai pengantar edukasi herbal.

2. Tur Kebun Rempah: Eksplorasi langsung kebun rempah, penjelasan tiap tanaman, fungsinya, serta cara panen yang tepat.

3. Kelas Memasak: Praktik langsung membuat hidangan tradisional seperti Base Genep (bumbu dasar), Tum Ayam, Sayur Urap, Tempe Kacang, Bubur Injin, dan nasi campur tumpeng. Peserta diberikan resep cetak, sertifikat, serta souvenir rempah.

4. Makan Siang Tradisional: Menikmati hidangan hasil masakan dalam suasana warung lokal, biasanya Nasi Campur Tumpeng sampai warung Balikaru.

5. Penutup & Belanja rempah: Waktu bebas untuk membeli rempah/produk herbal hasil kebun.

 

Durasi penuh sekitar 4–7 jam, minimal 2 orang dan kapasitas 15 peserta tergantung operator.

 

Lokasi Populer & Operator Tur

 

Beberapa tempat dan operator yang terkenal di Bali berdasarkan ulasan dan riset:

1. Balikaru Herb & Spice Garden / Paon Bali Cooking School (Ubud). Pengalaman kebun, market tour optional, hands‑on cooking, jamu, plus makan siang tradisional organic.

2. Pemulan Bali Balinese Farm Cooking School di desa Ubud. Dikelola oleh koperasi warga setempat dan memadukan komitmen sosial-lingkungan. Tripadvisor menyebut bahwa kelas ini mencakup tur pasar (market walk), panen bahan di kebun sendiri, memasak enam hidangan Bali, serta suasana alam desa.

3. Pulu Bali Cooking Class oleh Sri di Ubud, terkenal autentik dengan bumbu tradisional, meliputi pengenalan keluarga lokal dan cara membuat banten (sesajen) serta makanan tradisional Bali.

4. Operator lain seperti Mai Organic Farm, Bumbu Bali Cooking Class, dan Periuk Bali Cooking Class juga sering direkomendasikan berdasarkan pengalaman turis dan ulasan di Reddit atau Tripadvisor, serta Periuk Bali Cooking Class yang dimulai dengan pasar lokal, dan belajar proses pembuatan minyak kelapa dan susunan persembahan sebelum memasak.

 

Metodologi dalam Tur & Standar Edukasi

 

Program-program tur tersebut umumnya mengikuti metodologi:

1. Edukatif, non-sekunditer: tanpa opini pribadi; peserta diajak memahami rempah dari segi botani, kegunaan tradisional, nilai kuliner.

2. Hands-on (praktik langsung): peserta ikut memetik, menyiapkan bumbu, dan mengolah bahan dari awal hingga selesai hidangan.

3. Dipandu instruktur lokal: sering kali instruktur adalah penduduk setempat atau chef Bali yang menguasai bahasa Inggris.

4. Penggunaan resep cetak dan sertifikat: peserta menerima bahan referensi setelah kelas berakhir.

 

Hidangan Tradisional yang Diajarkan

 

Dalam konteks Bali, beberapa resep tradisional yang rutin dimasak antara lain:

1. Base Genep – bumbu dasar khas Bali.

2. Tum Ayam – ayam kukus berbumbu rempah.

3. Sayur Urap – sayuran kelapa parut bercampur rempah.

4. Bubur Injin – bubur ketan hitam khas Bali.

5. Nasi Campur Tumpeng/Liwetan – nasi dengan pelbagai lauk tradisional dan sambal Bali.

 

Menu-menu tersebut menggabungkan rempah hasil panen langsung dari kebun.

 

Manfaat Edukasi & Pariwisata Berkesinambungan

 

Berdasarkan kebijakan Tabanan dan Bali yang mendorong konservasi lahan pertanian tradition sebagai bagian wisata, tur ini memberikan manfaat langsung:

1. Konservasi budaya dan pertanian: memperkenalkan praktik agrikultur tradisional sambil menjaga kelestarian lahan pertanian (contoh Tabanan Regency yang menetapkan zona konservasi pertanian 300 ha).

2. Pemberdayaan ekonomi komunitas desa: operator seperti Pemulan Bali berbasis koperasi desa.

3. Penguatan ekonomi lokal melalui pembelian rempah lokal dan warung desa.

4. Transfer ilmu non-intrusif: pengunjung belajar tanpa mengganggu lingkungan lokal.

 

Tips Penting bagi Peserta Tur

 

Berdasarkan ulasan dan pengalaman:

1. Pesan jauh-jauh hari: banyak kelas seperti Bumbu Bali atau Pemulan Bali cepat penuh. Disarankan reservasi minimal 48 jam sebelumnya.

2. Pertimbangkan kelas pagi: biasanya termasuk kunjungan pasar tradisional pagi dan kebun rempah, lalu masak & makan siang.

3. Periksa opsi diet: vegetarian atau makanan halal sering disediakan jika diminta di awal pemesanan.

4. Ketahui lokasi penjemputan: banyak operator menyediakan antar‑jemput dari area Kuta, Seminyak, Sanur, Ubud; bila di luar area, bisa perlu pengaturan khusus.

5. Bawa pakaian nyaman dan alas kaki ringan, karena berjalan di kebun dan pasar.

 

Dampak Pariwisata Kuliner Bali

 

Wisata kuliner berbasis rempah dan pertanian memberikan kontribusi terhadap:

1. Diversifikasi wisata Bali: tidak sekadar pantai dan budaya, tapi juga kuliner dan edukasi.

2. Keberlanjutan dan konservasi: sejalan dengan kebijakan untuk mengendalikan pembangunan hotel & vila di wilayah pertanian seperti Tabanan.

3. Penguatan nilai budaya: pelibatan masyarakat lokal sebagai host, instruktur, petani mendukung utama Tri Hita Karana: keseimbangan manusia, Tuhan dan alam.

 

Tur petik rempah yang diikuti dengan kelas memasak tradisional Bali menawarkan pendekatan holistik: edukatif, praktis, berbasis budaya dan alam. Peserta mendapat pemahaman mendalam tentang tanaman rempah, penggunaan tradisional, serta pengalaman memasak hidangan otentik Bali langsung dari kebun. Didukung kebijakan pemerintah dan prakarsa komunitas lokal, bentuk agrowisata ini berfungsi sebagai media konservasi, ekonomi lokal, dan pelestarian kuliner tradisional Bali.