Inna Bali Heritage Hotel Denpasar Ikon Sejarah Pariwisata Bali
- https://unsplash.com/id/foto/kolam-renang-besar-dengan-gazebo-di-tengahnya-dHQUa3SGIu0
Wisata, VIVA Bali – Inna Bali Heritage Hotel atau biasa juga dikenal dengan nama Hotel Inna Bali bukan sekadar tempat menginap, melainkan saksi bisu perjalanan sejarah Bali sejak masa prakemerdekaan hingga awal berkembangnya Pulau Dewata dikenal sebagai surga pariwisata dunia. Berlokasi di Jl. Veteran No.3, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Provinsi Bali, bangunan ini berdiri pada 22 Agustus 1927 dengan nama Bali Hotel.
Sejak pertama kali berdiri, hotel ini mengalami beberapa kali perubahan nama seiring perjalanan sejarah Provinsi Bali. Pada tahun 1956, Bali Hotel berganti nama menjadi Natour Bali, sebelum akhirnya dikenal sebagai Hotel Inna Bali pada tahun 1961 hingga sekarang, di bawah pengelolaan PT Hotel Indonesia Natour (Persero), bagian dari Hotel Indonesia Group. Kehadiran hotel ini sendiri tidak terlepas dari jejak ekspansi Belanda di Pulau Dewata, menjadikannya saksi penting perkembangan pariwisata Bali sejak masa kolonial hingga kini.
Inna Bali Heritage Hotel menjadi saksi sejarah dengan deretan tamu kenegaraan dan tokoh dunia sejak awal abad ke-20. Ratu Elizabeth, Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru, Soekarno, Soeharto, Megawati, hingga Presiden Joko Widodo tercatat pernah menginap di sini, khususnya di kamar nomor 77 (dulunya nomor 50) yang selalu dipilih Bung Karno. Kamar ini menjadi tempatnya beristirahat sebelum berpidato di Kota Denpasar atau melanjutkan perjalanan ke Istana Tampaksiring, sebuah kebiasaan yang kemudian diteruskan keluarga besar Soekarno.
Hotel ini juga pernah menjadi persinggahan Charlie Chaplin dan kakaknya pada 1932, yang bahkan mengabadikan momen ulang tahun ke-43 Chaplin dalam film hitam putih. Selain itu, peristiwa penting Konferensi Denpasar 1946 pun berlangsung di hotel ini, yang melahirkan Negara Indonesia Timur dengan Cokorda Gde Raka Sukawati sebagai kepala negara.
Hotel Inna Bali kini menjadi bagian penting dari wisata warisan budaya di jantung Kota Denpasar, sehingga layak diakui sebagai salah satu peninggalan bersejarah yang patut dilestarikan. Meski hingga kini belum ditetapkan secara resmi sebagai bangunan cagar budaya oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, hotel ini tetap memegang peran penting dalam sejarah pariwisata Pulau Dewata. Lokasinya yang strategis, hanya 20 menit dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan 10 menit dari Pantai Sanur, menjadikan hotel ini titik awal ideal untuk menjelajahi Kota Denpasar. Dari sini, wisatawan dapat dengan mudah berjalan kaki mengunjungi berbagai destinasi sejarah seperti Monumen Puputan Badung, Museum Bali, Kompleks Pertokoan Gajah Mada, Pasar Seni Kumbasari, Pasar Badung, hingga Pura Jagadnatha.