Pemprov NTB Ambil Langkah Normalisasi Sungai Cegah Banjir Susulan

Gubernur NTB Sedang Mendiskusi untuk menormalisasi sungai
Sumber :
  • https://mataram.antaranews.com/berita/494649/cegah-banjir-ulang-sungai-di-ntb-mulai-dinormalisasi

Mataram, VIVA BaliPemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan langkah cepat dengan menormalisasi sungai di Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Upaya ini dilakukan untuk mencegah banjir susulan yang berpotensi kembali merusak areal pertanian warga setempat.

Segera Daftar, Pemprov NTB Buka Rekrutmen Pendamping Program Desa Berdaya

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Wilayah Sungai Nusa Tenggara I untuk segera mengeruk sedimentasi dan memasang tanggul sementara menggunakan karung berisi material. “Saya minta ini secepatnya, kasihan masyarakat petani jadi korban akibat banjir,” ujar Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal. Selasa, 7 Oktober 2025.

Di sisi lain, Banjir bandang yang terjadi pada 18 September 2025 lalu, menyebabkan lebih dari 40 hektare lahan pertanian di Desa Batuyang rusak berat. Hal itu, membuat dungai Tanggek meluap serta menimbun lahan pertanian dengan material pasir dan batu.

Fokus Infrastruktur dan Mitigasi Bencana, Pemkab Badung Tata Kabel dan Normalisasi Sungai

Dalam upaya penanganan cepat, pemerintah mengerahkan sejumlah alat berat untuk mengeruk sedimentasi di aliran sungai. Menurut Iqbal, pengerukan ini merupakan solusi jangka pendek untuk mengembalikan fungsi sungai agar mampu menampung debit air saat musim hujan tiba.

“Kami tidak ingin bencana ini terulang. Pengerukan sungai harus segera dilakukan agar air mengalir dengan lancar,” tegas Iqbal. Seperti dikutip dari antaranews.com.

Gubernur NTB: Tak Masalah Jika Márquez Tak Juara di Mandalika, yang Penting Sudah Juara Dunia

Selain langkah fisik, Iqbal menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia meminta warga di daerah hulu hingga hilir sungai untuk tidak membuang sampah ke sungai, karena hal itu menjadi salah satu penyebab utama penyumbatan aliran air. Langkah ini diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang agar bencana banjir tidak kembali menimpa para petani di Lombok Timur.