Puluhan Warga Alasbuluh Hadapi Relokasi Setelah Turun-Temurun Tinggal di Lahan Milik Kemenhut
- Anton Heri Laksana/ VIVA Bali
“Semoga rumahnya layak huni untuk kami. Selain itu, kami tetap bisa menjadi peternak dengan mendirikan kandang di belakang rumah kami,” kata Sunasa. Selasa, 23 September 2025.
Camat Wongsorejo, Ahmad Nuril Falah juga ikut mencari Solusi dalam wacana relokasi yang akan dilakukan pada warga yang kini menetap di lahan milik Kemenhut tersebut.
“32 Kk yang menempati di lahan itu memang akan direlokasi namun bagaimana mekanisme masih dalam pembahasan. Kami juga akan mengajukan permintaan lahan kosong pada Pemerintah,” jelas Camat Wongsorejo, Ahmad Nuril Falah.
Dalam kesempatan yang sama, Manager Land Acquisition Pt Pertamina Persero, Ferri Setyo Pambudi juga membenarkan wacana relokasi pada lahan tukar guling antara pihak Pertamina dengan Kemenhut.
“Terkait pengosongan, solusinya sedang kami cari secara baik-baik. Kami tidak bisa mengambil Keputusan sendiri dan akan terus berkoordinasi dengan aparatur di wilayah setempat,” tandas Manager Land Acquisition Pt Pertamina Persero, Ferri Setyo Pambudi pada VIVA News.
Berdasarkan berita acara, Bulan Desember 2025 lahan seluas 305,9 hektar yang berada di perbatasan Desa Alasbuluh dan Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Kabupatan Banyuwangi, Jawa Timur akan resmi menjadi milik Kemenhut.
Lahan tersebut merupakan hasil tukar guling dengan lahan seluas 126 hektar di kawasan Hutan Jati Peteng, Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.