Generasi Z Diminta Perkuat Literasi Digital untuk Tangkal Radikalisme
- https://www.antaranews.com/berita/5112301/sosiolog-harap-gen-z-kuasai-literasi-digital-tangkal-radikalisme
Jakarta, VIVA Bali – Sosiolog Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Zuly Qodir mendorong Generasi Z untuk meningkatkan literasi serta penguasaan teknologi sebagai upaya menghadapi ancaman radikalisme, ekstremisme, dan intoleransi di era digital.
Zuly Qodir menjelaskan Generasi Z yang lahir pada rentang 1997–2012 dikenal kritis dan cepat beradaptasi dengan teknologi.
Namun, Zuly Qodir menilai generasi ini juga mudah terpengaruh oleh derasnya arus informasi sehingga rentan terhadap provokasi. Potensi tersebut perlu diarahkan dengan pendampingan serta wadah yang tepat agar tidak dimanfaatkan kelompok tertentu.
“Generasi Z memiliki daya jelajah luar biasa, tetapi rapuh menghadapi tantangan serius sehingga membutuhkan pendampingan yang tepat,” ujar Zuly Qodir dalam keterangan yang diterima di Jakarta. Selasa 16 September 2025.
Kemudian, Sosiolog UMY menegaskan bahwa ancaman nyata yang dihadapi Indonesia saat ini bukan lagi perang fisik, melainkan pertarungan asimetris yang berlangsung di ruang digital.
Lebih lanjut, Zuly Qodir menilai kelompok ekstremis semakin militan dan sistematis dalam menyebarkan propaganda maupun konten kekerasan, sehingga strategi pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh.
Menurut Zuly Qodir, literasi digital dan penguasaan teknologi akan membantu generasi muda memilah informasi, melawan narasi kebencian, sekaligus memperkuat daya tahan psikologis.
Selain itu, juga menekankan pentingnya figur pendamping, baik orang tua maupun lingkungan sebaya, untuk memberi teladan positif.
Zuly Qodir menuturkan pendampingan tidak bisa hanya dibebankan kepada orang tua. Diperlukan kerja sama lintas elemen, mulai dari pemerintah, organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, hingga organisasi keagamaan.
“Tanpa kolaborasi solid, anak-anak berisiko tereksploitasi atau mengidolakan tokoh yang menyimpang,” ungkap Sosiolog UMY, dilansir dari antaranews.com.
Kemudian, Sosiolog UMY juga mendorong kelompok masyarakat moderat lebih aktif menyuarakan pandangan di ruang digital agar narasi positif tidak kalah dari propaganda kelompok radikal.
Menurut Zuly Qodir, ekosistem digital yang sehat akan memberi dampak luas dalam memperkuat karakter kebangsaan generasi muda.
Penulis buku Citizen Conservatism and Post Islamism itu menambahkan, pemerintah memiliki peran penting dalam menekan penyebaran ideologi transnasional maupun konten provokatif.
Selain itu, menegaskan masa depan bangsa sangat bergantung pada kesiapan generasi muda dalam menghadapi tantangan era digital.
Dengan literasi yang kuat, penguasaan teknologi, dan kolaborasi seluruh pihak, Generasi Z diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menangkal radikalisme.