Semester I 2025, Kredit Bali Tembus Rp115 Triliun

Pembeli mengunjungi salah satu UMKM di Denpasar
Sumber :
  • https://m.antaranews.com/berita/5110357/penyaluran-kredit-di-bali-tumbuh-682-persen-semester

Denpasar, VIVA Bali – Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), realisasi penyaluran kredit perbankan di Provinsi Bali saat semester I 2025 mencapai Rp 115,82 triliun atau setara 6,82 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024 hanya mencapai Rp 108,42 triliun.

Dorong Ekonomi Lokal, Pemkab Jembrana Wajibkan Toko Modern Jual Produk UMKM

"Kinerja intermediasi perbankan, baik bank umum dan BPR di Bali posisi Juni 2025 menunjukkan daya tahan yang solid," ujar Kepala OJK Bali, Kristrianti Puji Rahayu pada hari Senin, 15 September 2025 di Denpasar, Bali. Seperti yang dilansir dari m.antaranews.com.

Kristrianti merekap sebanyak 51,22 persen kredit perbankan di Bali disalurkan kepada debitur pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Nilai tersebut lebih unggul dibandingkan tingkat nasional, baik dari porsi kredit maupun peningkatan kredit.

BMKG Prediksi Hujan Guyur Beberapa Provinsi di Ibu Kota Indonesia

Apabila dianalisis berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit terbanyak oleh sektor konsumtif atau sektor bukan lapangan usaha mencapai 33,64 persen.

Sementara, kredit yang diserap oleh sektor usaha yakni perdagangan besar maupun eceran menguasai sebesar 28,06 persen.

Sinergi Bumdes dan LKD, Empat Keluarga di Jembrana Terima Bantuan Bedah Rumah

Kristrianti juga memberikan informasi mengenai kredit perbankan di Bali tetap terjaga. Hal ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sebesar 3,08 persen, nilainya lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya dengan posisi yang sama sebesar 3,32 persen.

Untuk rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) saat periode tersebut sebesar 57,84 persen.

Secara tahunan, realisasi LDR lebih rendah dibandingkan periode sama pada tahun 2024 mencapai 59,50 persen dan pada Juni 2023 mencapai 65,67 persen.

Juni 2025, capaian LDR masih di bawah angka ideal sesuai ketentuan pada rentang 78 persen hingga 92 persen.

Meskipun seperti itu, regulator lembaga jasa keuangan menilai fungsi intermediasi masih pada level yang positif.

"Kami akan terus mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan dan terjaganya likuiditas," kata Kristrianti.

Sementara, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan di Bali saat semester I 2025 sebesar Rp 200,25 triliun atau setara tumbuh 9,90 persen dibandingkan periode yang sama 2024 hanya mencapai Rp 182,21 triliun.

Nilai kinerja LDR yang turun secara tahunan diprediksi akibat pertumbuhan penghimpunan DPK yang lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit.