BNPB Bantu Korban Banjir Denpasar Cari Hunian Sementara dan Pastikan Logistik
- https://www.antaranews.com/berita/5101561/kepala-bnpb-ungkap-keunikan-korban-banjir-bali-yang-kebanyakan-kos
Denpasar, VIVA Bali – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto melakukan dialog dengan puluhan korban banjir Kota Denpasar di posko pengungsian Banjar Sedana Mertha Ubung. Kamis, 11 September 2025.
Suharyanto menjelaskan berbagai upaya pemerintah untuk membantu para korban. Untuk saat ini, kebutuhan yang paling mendesak adalah tempat tinggal yang rusak akibat banjir. Sehingga, para korban perlu rumah kos untuk sementara.
“Memang ada yang spesifik ini di Bali ini, karena ternyata masyarakat yang terdampak ini bukan yang memiliki rumah, tapi mereka penyewa begitu,” ujar Suhariyanto. Seperti yang dilansir dari antaranews.com.
Kepala BNPB berdiskusi dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk menangani keadaan ini, karena biasanya di daerah lain kerusakan bangunan akibat musibah yang dialami pemilik rumah langsung, yang ujungnya bisa di asesmen untuk diganti rugi.
Bagi korban yang tinggal di rumah kos membutuhkan bantuan tempat tinggal sementara, sebab harta bendanya telah hanyut bersama rumah pemilik kos.
“Nah kalau di daerah lain kan sudah jelas, kalau yang rumah rusak berat diganti Rp60 juta, rusak sedang Rp30 juta, rusak ringan Rp15 juta, ini kan tidak, karena dia bukan pemilik rumah secara spesifik nanti harus dibicarakan terpadu dari mulai kepala desa, camat, wali kota, bupati sampai dengan gubernur,” kata Suhariyanto.
Kepala BNPB juga menghimbau masyarakat untuk bersabar sebab perlu waktu menentukan skema yang tepat, salah satu pilihan yang ditawarkan, seperti ketika Gunung Lewotobi Laki-laki meletus, masyarakat diberi uang pengganti sebagai biaya mengontrak sementara sampai rumah kost kembali semula.
“Kalau seperti di Lewotobi kan rumahnya hilang, hanyut, rusak, rumahnya diganti, sambil menunggu rumahnya dibangun masyarakat dikasih namanya dana tunggunia atau uang mengontrak, sebulan satu KK Rp600 ribu, apa bisa seperti itu nanti kita diskusi berikan kami waktu,” kata Kepala BNPB.
Selama satu Minggu, Bali berstatus tanggap darurat bencana, BNPB meminta langkah utama dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di pengungsian.
Selain membahas langkah lanjutan rekonstruksi dan rehabilitasi bangunan dan infrastruktur publik, Suhariyanto ingin menjamin setiap posko terjamin logistik.