PPP NTB Resmi Nyatakan Dukungan ke Mardiono Kembali Jadi Ketua Umum Periode 2025-2030
- Lalu Helmy / VIVA Bali
"Memang kemarin banyak yang berspekulasi, terutama calon dari eksternal. Tapi semua tidak jelas, ada yang mundur secara teratur dan tidak ada kejelasan. Sampai dengan sekarang ini hanya beliau (Mardiono) yang jelas," ungkap Wakil Ketua DPRD NTB itu.
Adapun alasan lainnya yakni PPP butuh sosok figur Ketua umum dari internal kader yang betul-betul ingin berjuang untuk membebaskan partai. Lebih-lebih setelah PPP tidak lolos ke parlemen pada pemilu 2024 lalu.
"Memang banyak kandidat yang sedang berselancar, tapi kita perlu perhatikan kualitas. Karena kita tidak ada di Senayan, untuk hidupi partai ini tidak sekedar jadi Ketum, tapi jelas butuh tenaga pikiran dan dana," jelas Muzihir.
Mardiono, kata Muzihir dinilai berkomitmen menebus kesalahan akibat kegagalan PPP tidak lolos ke Senayan pada pemilu 2024 yang lalu.
Setelah keputusan tersebut di ambil, Muzihir pun menyerukan kepada jajaran pengurus DPC PPP se NTB agar tidak lagi bermanuver di arena Muktamar nanti. Apapun dinamika politik yang terjadi, agar NTB tetap bulat pada keputusan awal.
"Kita sudah membuat kesepakatan dan pemahaman bersama, maka tidak ada riak-riak diluar. Kita di NTB cukup kita berdinamika disini, kalau sudah di Jakarta segala sesuatunya serahkan ke Ketua DPW, insyaallah saya pasti amanah," pungkasnya.