Zam-Zam Biliar Resmi Dibuka, POBSI Lombok Timur Bidik Medali di Porprov 2026
- Amrullah/VIVA Bali
Lombok Timur, VIVA Bali – Dunia olahraga di Kabupaten Lombok Timur kembali mendapat tambahan warna dengan hadirnya rumah biliar baru bernama Zam-Zam Biliar.
Peresmian yang berlangsung di Kotaraja pada Sabtu 6 September 2025 tersebut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, pengurus organisasi, hingga tamu undangan.
Ketua Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Lombok Timur, Harisma Ali Satria, menyampaikan bahwa perkembangan arena biliar di wilayahnya tumbuh sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir. Sejak tempat pertama berdiri pada 2023 di Pancor, kini fasilitas serupa menjalar ke sejumlah kecamatan seperti Jerowaru, Masbagik, hingga Selong.
Menurut Harisma, antusiasme publik terlihat begitu kuat. Bukan hanya remaja, melainkan juga kalangan dewasa yang menjadikan biliar sebagai aktivitas positif.
“Biliar kini dipandang melatih insting, konsentrasi, dan kestabilan emosi,” ujarnya.
Harisma menilai perubahan persepsi masyarakat menjadi kabar menggembirakan. Jika sebelumnya permainan meja ini kerap dipandang negatif, sekarang justru muncul sebagai wadah pembinaan mental sekaligus keterampilan. Kondisi tersebut membuka peluang besar bagi POBSI Lombok Timur untuk mencetak atlet berbakat.
“Harapan kami ada pemain asal Lombok Timur yang bisa berprestasi di level provinsi. Minimal membawa pulang medali apa pun warnanya,” jelasnya.
Harisma juga menyoroti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026 sebagai momentum penting. Dengan 12 nomor pertandingan biliar yang dipertandingkan, pihaknya menargetkan hasil maksimal agar nama Lombok Timur bisa terangkat di pentas olahraga daerah.
“POBSI Lombok Timur memang masih sangat baru, terbentuk pada 2024. Namun, target realistisnya adalah bisa menyumbangkan medali,” tegasnya.
Dukungan serupa datang dari tokoh masyarakat sekaligus Ketua Peradi Lombok Timur, Gema Ahmad Muzakir. Ia melihat kehadiran arena biliar di berbagai titik selalu ramai, menandakan permainan ini semakin digemari oleh warga.
“Bahkan di kota besar seperti Mataram, biliar jadi tempat berkumpul, termasuk bagi kaum perempuan. Jadi wajar bila di Lombok Timur pun mendapat respons luar biasa,” ujarnya.
Gema berharap Zam-Zam Biliar dapat menjadi wadah lahirnya atlet potensial sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat. Ia menekankan perlunya dukungan bersama agar fasilitas tersebut benar-benar bermanfaat.
“Kita sambut pembukaan Zam-Zam Biliar ini dengan doa. Semoga dari tempat ini muncul pemain-pemain hebat,” katanya.
Ia optimistis Zam-Zam Biliar mampu masuk jajaran terbaik di Nusa Tenggara Barat berkat fasilitas yang nyaman, aturan bebas rokok, serta suasana ramah untuk semua kalangan.
Sebagai penutup, Gema mengingatkan bahwa biliar saat ini resmi berada di bawah naungan KONI dan menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan. Karena itu, keberadaan Zam-Zam Biliar patut dibanggakan sebagai bagian dari kemajuan olahraga di Lombok Timur.