Pecalang Bali Angkat Suara Usai Kericuhan, Begini Langkah Mereka Hadapi Aksi Anarkis
- https://www.antaranews.com/berita/5078165/tak-ingin-bali-rusuh-pecalang-siap-bantu-aparat-cegah-demo-anarkis
Denpasar, VIVA Bali – Pecalang Bali atau satuan pengamanan adat menyatakan kesiapannya untuk membantu aparat keamanan negara dalam mencegah terulangnya demonstrasi anarkis di Pulau Bali.
“Kami pecalang Bali siap bekerja sama dengan aparat keamanan negara, baik TNI, Polri serta seluruh komponen masyarakat dalam menjaga keamanan, ketenteraman, dan ketertiban Bali,” kata Petajuh Manggala Badung Pasikian Pecalang Bali, I Nyoman Beker, di Denpasar. Senin 1 September 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan menyusul kericuhan massa yang terjadi di Mapolda dan DPRD Bali.
Selain itu, Pecalang menegaskan tidak rela bila suasana kondusif Bali terganggu oleh aksi anarkis yang dianggap tidak bertanggung jawab.
Menurut I Nyoman Beker, pemantik kerusuhan justru berasal dari oknum yang berasal dari luar Bali.
“Kami pecalang Bali akan membela Bali secara niskala sekala dari perbuatan pihak dari mana pun yang mengganggu dan menodai kesucian tanah gumi Bali,” tegas I Nyoman Beker, dilansir dari laman antaranews.com.
Kemudian, I Nyoman Beker menegaskan bahwa menjaga tanah Bali merupakan tanggung jawab bersama, sebab Bali adalah tempat masyarakat menghirup udara dan membangun kehidupan.
Karena itu, I Nyoman Beker menekankan demonstrasi seharusnya tidak dilakukan secara anarkis apalagi sampai merusak fasilitas umum.
Selain itu, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, menuturkan sekitar seribu pecalang hadir dalam Gelar Agung Pecalang di Lapangan Niti Mandala Renon, sementara lainnya bersiaga di desa adat masing-masing.
“Pecalang tidak dibekali senjata, pendemo dari dulu tidak ada mengarah ke pecalang. Pecalang tegas dengan ucapan dan biasanya sudah dihormati,” ujar Ida Penglingsir Agung.
Ketua Ida Penglingsir menjelaskan, pecalang ditempatkan di titik-titik penting sesuai permintaan aparat keamanan. Kehadiran pecalang diharapkan mampu mencegah potensi anarkis dengan pendekatan persuasif.
Ketua MDA Bali menegaskan bahwa pecalang dapat dikumpulkan hanya dalam waktu 24 jam dengan penuh semangat.
Lebih lanjut, karena Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata, keberadaan pecalang menjadi penting untuk mengantisipasi potensi unjuk rasa yang berujung anarkis.