Kemendes PDT Dorong Alumni LPDP Non-ASN Kembangkan Wisata Desa Berbasis Ekosistem
- https://www.antaranews.com/berita/5070005/kemendes-minta-alumni-lpdp-kembangkan-desa-wisata-berbasis-ekosistem
Jakarta, VIVA Bali – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mendorong alumni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) non-aparatur sipil negara (ASN) untuk mengembangkan pariwisata desa berbasis ekosistem melalui program Pengabdian Alumni Non-ASN LPDP (PANA-LPDP).
Direktur Jenderal (Dirjen) Percepatan PDT Samsul Widodo mengatakan pembangunan wisata desa tidak boleh dilakukan secara parsial, tetapi harus memandang keterhubungan lintas sektor.
“Pendekatan yang harus teman-teman lakukan adalah pendekatan ekosistem. Jangan hanya menjual pemandangan,” kata Samsul dalam pembekalan peserta PANA-LPDP. Kamis 28 Agustus 2025.
Ia menjelaskan konsep wisata berbasis ekosistem mencakup pengelolaan sumber daya, pemanfaatan kelembagaan desa, hingga keterlibatan masyarakat.
Dengan begitu, wisata desa tidak hanya menawarkan daya tarik alam, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Selain jual pemandangan, wisatawan bisa ditawarkan paket makan siang atau produk-produk lokal dari desa,” ujar Dirjen Percepatan PDT.
Kemendes berharap para alumni LPDP non-ASN mampu menjadi motor penggerak inovasi di desa melalui pendekatan tersebut.
Sementara itu, Direktur Penyerasian Pembangunan Sosial Budaya dan Kelembagaan Kemendes PDT Dimposma Sihombing menyampaikan bahwa program PANA-LPDP berfokus pada peningkatan kapasitas desa wisata dan pariwisata berkelanjutan.
“Selain membangun desa wisata berkelanjutan, program ini juga mendorong percepatan pembangunan desa dan daerah tertinggal melalui penguatan sosial budaya serta kelembagaan,” kata Dimposma Sihombing.
Program yang diikuti 24 alumni LPDP non-ASN, terdiri atas 21 lulusan dalam negeri dan 3 lulusan luar negeri, akan berlangsung selama enam bulan mulai September 2025 hingga Februari 2026.
Mereka akan mendampingi masyarakat di sejumlah desa di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, yaitu Desa Karuni, Desa Watu Kawula, Desa Maliti Bondoate, dan Desa Pero Konda.
“Sumba Barat Daya merupakan salah satu kabupaten daerah tertinggal di Indonesia,” ujar Direktur Penyerasian Pembangunan Sosial Budaya dan Kelembagaan Kemendes PDT dilansir dari antaranews.com.
Selain mendukung pengembangan desa wisata, program ini bertujuan meningkatkan keterampilan alumni, memberikan pengalaman langsung mengenai kondisi daerah tertinggal, serta memperkuat peran alumni LPDP non-ASN dalam pembangunan desa.