Gejala Anxiety Disorder Tersembunyi, Waspadai Tanda yang Sering Terabaikan
- https://www.pexels.com/photo/woman-leaning-at-the-table-3209117/
Lifestyle, VIVA Bali – Anxiety disorder atau gangguan kecemasan adalah kondisi kesehatan mental yang umum, namun gejalanya tidak selalu terlihat jelas. Banyak orang mungkin mengalami gejala-gejala yang dianggap normal atau disebabkan oleh faktor lain, padahal bisa jadi merupakan tanda dari anxiety disorder yang perlu diwaspadai. Mengenali gejala yang jarang disadari ini adalah langkah awal untuk mencari bantuan dan pemulihan.
Gejala Fisik yang Seringkali Diabaikan
Selain rasa cemas yang intens, anxiety disorder seringkali bermanifestasi dalam bentuk gejala fisik yang tidak langsung terhubung dengan kecemasan. Laman kesehatan asing seperti Anxiety & Depression Association of America (ADAA), dikutip dari artikel tentang gejala fisik anxiety, menjelaskan bahwa gejala seperti sakit kepala tegang, masalah pencernaan (seperti sindrom iritasi usus besar/IBS), nyeri otot kronis, atau kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, bisa jadi merupakan manifestasi fisik dari kecemasan yang terus-menerus. Seringkali, orang menganggap gejala fisik ini sebagai masalah kesehatan lain atau sekadar kelelahan biasa, tanpa menyadari bahwa stres kronis akibat kecemasan dapat memicu respons fisik yang signifikan.
Perubahan Perilaku yang Halus
Selain gejala fisik, perubahan perilaku yang halus juga bisa menjadi indikasi anxiety disorder. Laman kesehatan seperti Healthline, dikutip dari artikel tentang perubahan perilaku pada anxiety, menyebutkan bahwa penundaan tugas (procrastination) yang ekstrem, kesulitan mengambil keputusan, atau keinginan untuk menghindari situasi sosial tertentu bisa jadi merupakan mekanisme koping terhadap kecemasan. Perasaan gelisah yang konstan, kesulitan berkonsentrasi, mudah tersinggung, atau bahkan keinginan untuk selalu mengontrol segala sesuatu juga dapat menjadi tanda-tanda kecemasan yang tidak disadari.
Dampak pada Kualitas Hidup
Gejala-gejala yang jarang disadari ini, jika tidak ditangani, dapat secara signifikan memengaruhi kualitas hidup. Kesulitan berkonsentrasi dapat menurunkan kinerja di tempat kerja atau sekolah. Masalah pencernaan dapat menimbulkan ketidaknyamanan fisik yang terus-menerus. Dan penghindaran sosial dapat mengarah pada isolasi.