Peraja Coffee, “Ubud” Kecil di Kaki Rinjani
- Amrullah / VIVA Bali
Lombok Timur, VIVA Bali – Di sebuah dusun bernama Ajan, Desa Loyok, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, berdiri sebuah destinasi wisata yang perlahan mulai mencuri perhatian wisatawan. Namanya Peraja Coffee, sebuah kafe sekaligus ruang wisata alam yang menawarkan suasana persawahan hijau, udara sejuk, dan ketenangan khas pedesaan.
Bagi sebagian pengunjung, suasana di Peraja Coffee mengingatkan pada Ubud, Bali. Hamparan padi yang membentang, pemandangan bukit, serta nuansa tradisi lokal membuatnya menjadi ikon baru Desa Loyok, desa tua yang sudah lama dikenal sebagai sentra anyaman bambu.
M Isnaini, pendiri sekaligus pemilik Peraja Coffee, mengisahkan awal mula gagasan ini. Semuanya berawal dari 2018, saat pariwisata Lombok ditetapkan sebagai destinasi wisata halal dan kawasan Rinjani–Sumbawa diakui UNESCO sebagai geopark dunia.
Pemandangan hamparan Sawah Peraja Cofee
- Amrullah / VIVA Bali
“Saya bersama teman-teman pemuda awalnya hanya membuat perkumpulan. Waktu itu kami hanya punya satu berugak tempat kumpul-kumpul untuk mengisi waktu luang,” ujar Isnaini saat ditemui, Selasa 19 Agustus 2025.
Dari tempat sederhana itulah lahir ide besar. Ia melihat potensi Desa Loyok yang kaya akan budaya, sekaligus peluang pariwisata yang sedang berkembang. Tahun 2019, Isnaini bersama pemuda desa mulai merintis sebuah ruang wisata bernama Peraja Coffee.