BPOM Mataram Ajak Akademisi Hilirisasi Riset Obat Bahan Alam

Potret Kepala BPOM Mataram bersama Gubernur NTB
Sumber :
  • https://www.instagram.com/p/CaQ4xQ2J3x1/?img_index=4&igsh=anN1aHgxZ2ozcnp6

Jakarta, VIVA Bali – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram, mengajak mahasiswa serta dosen melakukan hilirisasi riset obat bahan alam. Imbauan tersebut bertujuan agar hasil penelitian tidak hanya berbentuk laporan ilmiah atau dokumen jurnal tertulis.

Patroli Skala Besar, TTNI-Polri Bersama Pemda, Satu Langkah Wujudkan Lombok Barat Kondusif

"Kami siap melakukan pendampingan (perizinan) kepada perguruan tinggi. Kami mendorong agar sumber-sumber mungkin tumbuhan atau flora lokal di NTB bisa diangkat menjadi suatu produk unggulan," kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram, Yosef Dwi Irwan pada senin, 8 September 2025.

Selain itu, Yosef menjelaskan, bahwa masyarakat kini semakin banyak mengonsumsi obat bahan alam karena dianggap lebih efektif dan aman. Namun pada dasarnya racikan dari tumbuhan, hewan, mineral, atau kombinasi bahan alam itu minim efek samping.

Pemkab Lombok Timur Usulkan RS Lombok Timur Menjadi RS Dhuafa

Oleh sebab itu, Kepala BPOM Mataram menegaskan, bahwa hasil penelitian mahasiswa dan dosen yang berpotensi masuk tahap produksi skala lebih besar. Perguruan tinggi perlu menyiapkan fasilitas produksi meliputi obat tradisional, kosmetik, maupun produk pangan berbasis kearifan lokal.

"Izin edar penting karena bagian dari legalitas, tetapi bagaimana dengan legalitas semakin meningkatkan nilai dari produk tersebut," pungkas Kepala BPOM Mataram. Seperti dilansir dari antaranews.com.

Mori Hanafi Desak Pemerintah Pusat Prioritaskan Perbaikan Gedung DPRD NTB

Lebih lanjut, BPOM Mataram berharap kolaborasi akademisi dengan lembaga pengawas mampu memperkuat industri obat bahan alam domestik berdaya saing. Dengan demikian, riset kampus dapat memberikan manfaat luas serta mendukung kemandirian kesehatan masyarakat Indonesia.