Masuk Bali Tanpa Identitas , Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk Tegas Pulangkan 17 Orang Anak Punk ke Ketapang
- Dok. Polsek Kawasan Pelabuhan. Gilimanuk/ VIVA Bali
Jembrana, VIVA Bali –Sebanyak 17 orang anak punk yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur, diamankan jajaran Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Sabtu (10/5) malam. Mereka diamankan saat berkumpul di halaman sebuah minimarket di Lingkungan Samiana, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana Bali. Karena tidak memiliki identitas yang sah serta dinilai mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar, 17 orang tersebut tidak di kembalikan ke Ketapang.
Punk
- Dok. Polsek Kawasan Pelabuhan. Gilimanuk/ VIVA Bali
Pengamanan dipimpin oleh Perwira Pengawas (Pawas) IPTU Surjadi bersama Lurah Gilimanuk I Bagus Tony Wirahadikusuma, Kasi Trantib, Satpol PP, dan anggota Linmas. Kegiatan ini merupakan bagian dari patroli rutin yang digelar Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, bersamna instansi terkait dalam rangka menjaga ketertiban dan keamanan wilayah pelabuhan.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi mengungkapkan dari hasil pemeriksaan, ke-17 anak punk tersebut diketahui masuk ke wilayah Bali melalui jalur pantai dengan tujuan menghindari pemeriksaan petugas di pintu masuk utama Pulau Bali. Salah satu dari mereka mengaku bahwa perjalanan mereka dilakukan tanpa tujuan jelas dan tanpa dilengkapi dokumen identitas diri. Ke 17 orang anak pink tersebut terdiri atas 13 laki-laki dan 4 perempuan.
“Keberadaan mereka dikeluhkan oleh masyarakat karena dinilai mengganggu kenyamanan pengunjung di sekitar area pertokoan. Kami segera mengambil langkah persuasif dengan memberikan imbauan dan pembinaan,” jelasnya.
Setelah diberikan arahan dan pembinaan agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban, para anak punk tersebut selanjutnya dikembalikan ke daerah asalnya melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana Bali menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka dinaikkan ke atas kapal dengan pengawalan ketat oleh personel Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk bersama Kasi Trantib dan anggota Linmas.
Sebanyak dua kapal digunakan dalam proses pemulangan ke 17 orang anak punk tersenut, yakni KMP Citra Mandala Sakti di Dermaga MB 3 dan KMP Swarna Cakra di Dermaga MB 4. Seluruh proses pemulangan berjalan aman dan lancar.
“Langkah ini kami lakukan sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjaga ketertiban umum, serta mencegah potensi gangguan keamanan di wilayah Gilimanuk, terutama kawasan pelabuhan yang menjadi pintu gerbang Bali bagian barat,” tegas Kompol Muliyadi.