3 Hari Terakhir 3 Ternak Milik Warga Yehembang Mati
- dok Dinas Pertanian dan Pangan/ VIVA Bali
Jembrana, VIVA Bali – 3 ekor ternak di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali dilaporkan mati selama 3 hari terakhir. Selain itu sejumlah ternak warga juga dilaporkan sakit.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, I Made Dwi Maharimbawa mengungkapkan kronologis matinya ternak warga tersebut. Pihaknya mendapat laporan dari Kepala Desa Yehembang pada Jumat Malam 18 Juli 2025 bahwa di wilayahnya ada ternak yang sakit. Laporan tersebut ditindaklanjuti pada Sabtu Sore 19 Juli 2025 dengan mengirim petugas medik Kecamatan Mendoyo mengecek laporan tersebut.
“Di lokasi terdapat ternak sapi sakit dengan gejala nafsu makan menurun dan luka pada lubang hidung. Setelah melihat kondisi ternak, petugas menyarankan pengobatan dan penyemprotan desinfektan kandang ternak,”ungkapnya saat dihubungi Bali.viva.co.id pada Senin 21 Juli 2025.
Dihari yang sama (Sabtu-red) petugas juga mendapat informasi bahwa terdapat ternak sapi dan kerbau mati. Namun petugas tidak bisa melakukan pemeriksaan karena bangkai ternak tersebut sudah dipindahkan oleh pemiliknya.
“Terdapat 3 ternak yang mati yakni sapi 2 ekor, dan kerbau 1 ekor, dimana sapi 1 ekor indukan dan 1 ekor lainya anakan (anak sapi),” ujar Maharimbawa.
Lanjutnya berdasarkan keterangan dari pemilik ternak yang mati, ke 3 ternak tersebut sakit dengan gejala tidak mau makan, keluar busa dari mulut dan luka pada lubang hidung.
“Sebelumnya ternak tersebut telah mendapat pengobatan yakni pada Jumat, 17 Juli 2025. Namun kondisi ternak tidak membaik dan akhirnya mati,”imbuhnya.
Meski demikian Dinas Pertanian dan Pangan belum berani menyimpulkan jenis penyakit yang menyebabkan matinya ke 3 ternak tersebut. Adanya ternak mati dan sakit di Desa Yehembang, Dinas Pertanian dan Pangan akan melakukan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan hewan berupa pengobatan pada ternak sakit dan pemberian vitamin pada ternak yang tidak menunjukan gejala sakit di wilayah tersebut.
“Untuk selanjutnya akan dilakukan pengobatan dan pemberian vitamin serta akan dilakukan spraying desinfektan dan insektisida (deltametrin) untuk pencegahan penularan penyakit,”tutup Maharimbawa.