Begini Cara Kapolsek Wongsorejo Urai Kemacetan Ribuan Kendaraan Menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Bali –Memasuki hari kedua, kemacetan ribuan kendaraan di jalur Pantura Kecamatan Wongsorejo belum juga berakhir. Jajaran Polsek Wongsorejo bersiaga selama 24 jam di simpul-simpul kemacetan guna mengurai antrian ribuan kendaraan.
Bukanlah menjadi hal baru bagi jajaran Polsek Wongsorejo setiap kali antrian kendaraan yang menuju Pulau Bali terjadi, akan menjadi pihak yang terkena dampaknya.
Wilayah Kecamatan Wongsorejo selalu menjadi pusat antrian kendaraan karena berada di wilayah terdekat dengan Pelabuhan penyeberangan Ketapang dari arah utara.
Seperti yang terjadi selama 2 hari terakhir, Polsek Wongsorejo harus all out menerjunkan seluruh anggotanya saat antrian terjadi.
“Segala fungsi kita siagakan dan maksimalkan di lokasi antrian. Mereka akan siaga selama 24 jam terutama saat ekor antrian semakin menjauh dari Pelabuhan Ketapang,” ujar Kapolsek Wongsorejo, AKP Eko Darmawan.
Keberadaan anggota kepolisian di lokasi antrian, diharapkan mampu mencegah terjadinya simpul-simpul kemacetan yang bisa memperburuk antrian.
“Aksi ngeblong itu yang bikin macet semakin parah. Kami himbau agar selalu tertib supaya lalu lintas tetap lancar walaupun antri,” tutur AKP Eko Darmawan pada Bali.viva.co.id.
Kemacetan semakin parah akibat adanya beberapa kendaraan yang mengalami kerusakan akibat terjebak antrian.
“Hingga malam ini ada 2 kendaraan yang mengalami kerusakan. Anggota sudah mengecek dan informasinya mereka sedang menunggu mekanik,” kata Kapolsek Wongsorejo. Kamis, 17 Juli 2025.
Sistem buka tutup harus dilakukan jajaran Polsek Wongsorejo pada lokasi kendaraan yang mengalami kerusakan.
“Kami juga siagakan anggota yang mobile (patrol) untuk bisa mengecek ekor antrian dan menertibkan pengemudi yang ngeblong,” tandas Kapolsek Eko.
Hingga pukul 21:00 Wib mala mini, ekor antrian sudah menjauh lebih dari 20 kilometer dari Pelabuhan Ketapang dari arah Surabaya.
Sebelumnya, ekor antrian sempat memasuki areal Taman Nasional Baluran di Kabupaten Situbondo dengan jarak tempuh 40 kilometer dari kawasan Pelabuhan Ketapang.
Antrian ribuan kendaraan selama 2 hari terakhir ini diakibatkan adanya 15 kapal yang dilarang beroperasi oleh KSOP karena dianggap tidak layak layar.