Pendaki Swiss yang Jatuh di Rinjani Dievakuasi Pakai Helikopter, Langsung Diterbangkan ke Bali

Proses evakuasi WNA Swiss yang jatuh di Rinjani
Sumber :
  • Dok. SAR Mataram/ VIVA Bali

Lombok Tengah, VIVA Bali –Benedikt Emmenegger, seorang pendaki pria berkebangsaan Swiss yang dilaporkan mengalami kecelakaan di Gunung Rinjani pada Rabu, 16 Juni 2025, akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat melalui jalur udara. Tim SAR gabungan berkoordinasi dengan pihak Bali Air untuk mengerahkan helikopter dalam upaya penyelamatan ini.

Operasi Patuh Rinjani 2025 di Lombok Tengah ini 7 Sasaran Pelanggaran!

Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi selaku SAR Mission Coordinator (SMC) memaparkan, helikopter Bali Air yang diterbangkan dari Bali berhasil mendarat pada pukul 16.44 WITA di sekitar jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, dekat dengan lokasi korban berada. 

“Emmenegger diterbangkan menuju Rumah Sakit BIMC Kuta, Denpasar-Bali untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” kata Hariyadi. 

‎Operasi Patuh Rinjani 2025 di Lombok Tengah ini 7 Sasaran Pelanggaran

Helikopter yang membawa korban yang didampingi anaknya dan seorang dokter asal Spanyol tiba di helly pad Bali Air pada pukul 17.30 WITA, selanjutnya korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit BIMC.

Proses evakuasi WNA Swiss yang jatuh di Rinjani

Photo :
  • Dok. SAR Mataram/ VIVA Bali
‎Operasi Patuh Rinjani 2025 di Lombok Tengah, ini 7 Sasaran Pelanggaran

Menurut keterangan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), korban memulai pendakian pada Selasa, 15 Juli melalui jalur Sembalun. Laporan kecelakaan diterima BTNGR sekitar pukul 11.25 WITA, dari guide dan porter yang mendampingi Emmenegger. Lokasi kejadian diperkirakan sekitar 25 menit sebelum Jembatan Besi menuju Danau Segara Anak. Informasi ini kemudian segera diteruskan ke Kantor SAR Mataram.

“Tim rescue dari Kantor SAR Mataram dan Pos SAR Kayangan segera dikerahkan untuk melaksanakan evakuasi,” tandasnya. Mereka dilengkapi dengan berbagai perlengkapan seperti peralatan mountaineering, komunikasi, medis, evakuasi, kendaraan operasional, dan pendukung lainnya.

Operasi penyelamatan yang kompleks ini melibatkan koordinasi lintas instansi dan berbagai unsur, termasuk Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD, Bali Air, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Rinjani Squad, Damkar, Relawan Rinjani, porter, guide, dan unsur terkait lainnya. Sinergi tim gabungan ini menjadi kunci keberhasilan evakuasi korban dari medan yang sulit di Gunung Rinjani.

"Sesuai SOP, koordinasi dan respon cepat, target selamat dengan evakuasi medis udara (EMU) ke Rumah Sakit BIMC, serta dengan support dari Kantor SAR Denpasar," tutupnya.