OJK Sebut Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap Terjaga di Tengah Peningkatan Geopolitik Timur Tengah

Tangkapan layar zoom meeting
Sumber :
  • Maha Liarosh/ VIVA Bali

Jakarta, VIVA Bali –Lembaga-lembaga internasional kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2025 dan 2026. 

Komisi V DPR RI Dorong Percepatan Pembangunan Stadion Turide, Target Selesai Sebelum PON 2028

Dalam laporan terbarunya, World Bank dan OECD menilai bahwa ketidakpastian perkembangan geopolitik, masih membayangi prospek pemulihan ekonomi ke depan.

Ketidakpastian perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok sedikit menurun setelah tercapainya kerangka kesepakatan dagang antara kedua negara. 

Rahasia Kentang Goreng Maknyus ala Restoran Mahal

Namun demikian, kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar saat zoom meeting bersama Bali.viva.co.id mengungkapkan, tensi geopolitik kembali meningkat terutama di kawasan Timur Tengah seiring terjadinya perang antara Israel dan Iran disusul serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran. 

"Tekanan terhadap pasar keuangan dan harga minyak mereda setelah gencatan senjata Israel dan Iran diberlakukan," kata Mahendra Siregar, Selasa, 8 Juli 2025.

Tips Buat Spageti Enak Persis Kaya di Restoran

Di tengah perkembangan tersebut, indikator ekonomi global menunjukkan tren moderasi dan sebagian besar di bawah ekspektasi. Hal ini mendorong kebijakan fiskal dan moneter global yang lebih akomodatif. 

Di Amerika Serikat, meski outlook pertumbuhan ekonomi diturunkan, The Federal Reserve (The Fed) masih belum menurunkan suku bunga dan mempertahankan suku bunga acuan (FFR) di kisaran 4,25-4,50 persen, menunggu kejelasan kebijakan tarif dan dampaknya terhadap inflasi.

Halaman Selanjutnya
img_title