Sentilan Pedas Wabup Lobar,Data Asal-asalan, Rakyat Tetap Miskin
- Dok. Prokopim Lombok Barat/ VIVA Bali
Lombok Barat, VIVA Bali –Wakil Bupati Lombok Barat, Hj. Nurul Adha, melontarkan kritik tajam terhadap kondisi data kemiskinan yang dinilainya masih amburadul. Ia menegaskan bahwa program pemerintah tidak akan efektif jika tidak didukung oleh data yang valid dan akurat.
“Percuma kita punya anggaran besar, kalau data kemiskinan masih ngaco. Programnya bisa meleset, uang habis, rakyat tetap miskin,” tegas Wakil Bupati yang akrab disapa Ummi Nurul Adha (UNA) dalam rapat bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Lombok Barat, Kamis, 26 Juni 2025.
UNA menyoroti ketidaksesuaian antara data awal dengan hasil verifikasi terbaru. Sebelumnya tercatat 27 ribu kepala keluarga (KK) masuk kategori miskin ekstrem, namun setelah diverifikasi, jumlahnya menyusut menjadi 23 ribu KK.
"Kalau satu KK terdiri dari empat orang, artinya ada sekitar 100 ribu jiwa yang masuk kategori miskin ekstrem. Ini angka yang tidak bisa dianggap enteng,” ungkapnya.
Saat ini, tingkat kemiskinan di Lombok Barat masih berada di kisaran 12 persen. Namun UNA menegaskan bahwa angka tersebut belum final karena belum melalui proses validasi dan verifikasi data yang menyeluruh.
“Kalau data tidak pas, anggaran miliaran rupiah yang digelontorkan berpotensi hanya jadi angin lalu. Intervensi pemerintah bisa jadi blunder kalau kita tidak tahu siapa yang harus dibantu,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, UNA juga meminta BPS untuk mempercepat proses verifikasi dan validasi data kemiskinan agar program-program bantuan sosial pemerintah bisa benar-benar menyentuh masyarakat yang paling membutuhkan.