PAD Meroket Lewat Parkir: Dishub Lombok Barat Bidik Rp4,7 Miliar

Kepala Dishub Lobar, Baiq Yeni Satriani Ekawati
Sumber :
  • Moh Helmi/ VIVA Bali

Lombok Barat, VIVA Bali –Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lombok Barat menetapkan langkah progresif dengan menaikkan target pendapatan retribusi parkir dari semula Rp3 miliar menjadi Rp4,7 miliar pada tahun 2025.

Lombok Barat Darurat Cafe Ilegal, Penertiban Besar-Besaran Segera Digelar

Peningkatan signifikan ini sejalan dengan rencana perluasan titik parkir resmi menjadi sekitar 400 titik, naik dari 175 titik pada tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Perhubungan Lombok Barat, Baiq Yeni Satriani Ekawati, menjelaskan bahwa perluasan ini masih menunggu pengesahan dari pemerintah daerah.

Lombok Barat Serentak Bergerak, Tuntaskan Malaria Demi Generasi Sehat

“Ada penambahan titik parkir menjadi 400, yang sebelumnya hanya berkisar 175. Saat ini kami masih menunggu SK Bupati untuk mengesahkan titik-titik baru tersebut,” ujar Baiq Yeni saat ditemui kantornya oleh Bali.viva.co.id, Rabu, 25 Juni 2025. 

Baiq Yeni menegaskan bahwa penambahan titik parkir ini akan dilaksanakan dengan pendekatan yang tetap mengedepankan keadilan dan kajian teknis. Setiap titik parkir yang dikelola akan melibatkan kerja sama resmi melalui perjanjian (PKS) antara Dishub dan juru parkir.

Ratusan Sopir Truk Blokade Bundaran Gerung, Tolak Penerapan Aturan ODOL

“Kita susun PKS seperti tahun lalu. Setoran juru parkir tetap berdasarkan hasil kajian lapangan. Kami tidak ingin memberatkan mereka, jadi semuanya disesuaikan dengan kondisi real di lapangan,” tegasnya.

Dalam strategi pemetaan lokasi, Dishub menargetkan wilayah dengan tingkat kunjungan tinggi, seperti pusat perbelanjaan, pasar-pasar, dan destinasi wisata.

“Kita akan fokus di tepi jalan umum, pertokoan, pasar-pasar, dan juga kawasan wisata yang ramai dikunjungi masyarakat,” jelas Baiq Yeni.

Dishub Lobar juga menghadapi tantangan berat pada triwulan pertama tahun ini, di mana realisasi pendapatan masih jauh dari target. Namun, dengan perluasan titik dan penguatan sistem retribusi, pihaknya optimis dapat mengejar ketertinggalan tersebut.

“Ini salah satu cara kita untuk mendongkrak PAD dan mendukung program pembangunan daerah. Kalau retribusi parkir optimal, maka manfaatnya bisa dirasakan masyarakat juga,” ungkap Baiq Yeni.