Bawa Anjing ke Pantai Lawata Kota Bima, Begini Perlakukan Oknum Petugas Wisata
- Dok. Dinas Kominfo Kota Bima/ VIVA Bali
“Belakangan baru kami tahu bawah yang bersangkutan adalah ASN. Ini sangat disayangkan. Entah apa masalahnya sampai dia bertindak arogan terhadap wisatawan asing. Kalaupun soal bawa anjing, malah banyak kami lihat anjing yang berkeliaran kawasan Lawata,” sesalnya.
Dia berharap Pemkot Bima bisa meninjau kembali penempatan petugas di area wisata. Hal ini perlu dilakukan mengingat Sail to Indonesia sudah menjadi program rutin Pemkot Bima yang berpusat di Pantai Lawata.
“Sail To Indonesia yang mendatangkan ratusan WNA dari berbagai negara digelar di setiap tahun di Pantai Lawata. Sangat disayangkan jika para tamu mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan seperti itu,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, M Natsir menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan wisatawan asing di Pantai Lawata. Tentu persoalan ini menjadi pelajaran dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pengunjung di tempat wisata.
"Saya sudah panggil Suhardin, petugas wisata Pantai Lawata untuk klarifikasi soal itu," kata Natsir pada Bali.viva.co.id.
Natsir mengaku, petugas wisata Pantai Lawata memang menegur WNA tersebut karena membawa anjing peliharaan. Tindakan itu semata-mata bukan atas dasar kebencian atau hal lain, tapi murni untuk kenyamanan pengunjung lain.
"Pemkot saat ini memang sedang fokus menggagas wisata halal di Kota Bima. Sehingga ada beberapa tempat tertentu yang memang dilarang untuk keberadaan anjing," ujarnya.