Bebaskan Lahan Jalan Nuraksa - Batu Bolong Pemkot Mataram Anggarkan Rp 7 Miliar
- Ramli Ahmad/ VIVA Bali
Mataram, VIVA Bali –Pemerintah Kota Mataram terus mempercepat proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalur penghubung antara Jalan Nuraksa dan Jalan Batu Bolong.
Percepatan pembangunan jalan ini sebagai solusi alternatif untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di sepanjang Jalan Bung Karno dan Jalan Majah Mada.
Sebagai bagian dari upaya ini, Pemkot Mataram telah menambah anggaran pembebasan lahan menjadi Rp 7 miliar.
Dari forum diskusi yang diadakan oleh Pemkot Mataram, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Lale Widiahning, mengungkapkan bahwa mayoritas warga sudah memberikan dukungan untuk pembebasan lahan tersebut.
"Sebagian besar warga sudah mengikhlaskan dan setuju. Namun, ada beberapa yang masih melakukan konsultasi dengan keluarga," ujar Lale saat di konfirmasi usai mengikuti rapat RPJMD, Rabu, 11 Juni 2025.
Rencana pembangunan jalur baru ini mencakup panjang 822 meter dengan lebar 6 meter. “Mudah-mudahan anggaran sebesar Rp 7 miliar cukup untuk menyelesaikan pembebasan lahan ini dalam satu tahun anggaran,” tambahnya.
Sebelumnya, Pemkot Mataram telah menganggarkan Rp 2,5 miliar untuk pembebasan lahan di jalur tersebut. Namun, dengan pertimbangan urgensi situasi kemacetan dan kebutuhan mendesak akan jalur alternatif, anggaran tersebut dialihkan menjadi Rp 7 miliar.
Anggaran ini dialokasikan dari rencana sebelumnya untuk proyek pembebasan di Jalan Jembatan Gontoran.
Lale berharap proses pembebasan lahan dapat dilakukan secara sekaligus dan tidak bertahap, agar pembangunan dapat berjalan lancar.
“Dengan anggaran Rp 7 miliar, kami berupaya untuk membayar semuanya tanpa bertahap. Saat ini, nilai dari appraisal belum keluar, dan negosiasi dengan pemilik lahan juga masih berlangsung,”papar Lale.
Percepatan pembebasan lahan ini diharapkan menjadi solusi atasi kemacetan dua jalur utama masuk Kota Mataram, Lale Widiahning optimis bahwa pembangunan jalur Nuraksa-Batu Bolong akan segera terealisasi dengan tambahan anggaran.