Pura Santa Citta Bhuwana, Pura Pertama di Eropa Diresmikan di Belanda
- Dok. Humas Pemprov Bali/ VIVA Bali
Mayerfas secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Koster atas kehadirannya. "Terima kasih kepada Gubernur Bali yang telah berkenan hadir langsung menyaksikan dan meresmikan pura ini," katanya.
Upacara melaspas dipimpin oleh Ida Shri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun dan dihadiri oleh ratusan masyarakat Bali dari berbagai negara di Eropa, termasuk Jerman, Prancis, Inggris, Belgia, dan Norwegia. Peresmian pura ini bertepatan dengan Hari Raya Kuningan, menambah semarak suasana.
Gubernur Bali, I Wayan Koster
- Dok. Humas Pemprov Bali/ VIVA Bali
Pura Santa Citta Bhuwana berdiri di Taman Indonesia, yang dimiliki oleh Marlisa dan Mr. Diederik Wareman. Marlisa, yang memiliki kecintaan mendalam terhadap Indonesia dan Bali, menghibahkan lahan untuk pembangunan pura kepada Yayasan Bali Abdi Samasta.
Pembangunan pura ini merupakan hasil kolaborasi antara masyarakat Bali di Belanda, Yayasan Bali Abdi Samasta, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Belanda, dan Pemerintah Provinsi Bali. Gubernur Koster mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat Bali dalam menyelesaikan pembangunan pura.
"Saya berharap pura ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat Bali di Belanda, serta dirawat sehingga memberi manfaat selamanya, tidak hanya untuk kepentingan hari raya, tetapi sebagai wahana berkumpul mengembangkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan sesama masyarakat Bali sebagai bentuk dedikasi kepada bangsa dan negara Indonesia," jelas Koster.
Kehadiran Gubernur Koster menjadi momen istimewa bagi masyarakat Bali di Eropa. Mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk berfoto bersama sang gubernur. Bahkan, warga negara Belanda pun turut antusias mengabadikan momen bersama Koster. (*)