Pesisir Selatan Jembrana Diterjang Gelombang Tinggi, Dua Desa Dilanda Banjir Rob, Sejumlah Rumah Warga Rusak

Kerusakan rumah warga di Desa Pengambengan
Sumber :
  • dok Kepala Desa Pengambengan /Viva Bali

Jembrana, VIVA BaliGelombang tinggi menerjang pesisir Selatan Jembrana, Rabu 28 Mei 2025. Gelombang tinggi mengakibatkan dua desa dilanda banjir rob dan sejumlah rumah rusak, serta memperparah abrasi di pesisir Selatan Jembrana.

Pasca Diterjang Gelombang Tinggi, Warga Terdampak Mulai Krisis Air Bersih

 

Gelombang Tinggi yang menerjang Pesisir Pantai Jembrana terjadi sekitar pukul 09.00 Wita. Dua desa yang paling parah terdampak yakni Desa Perancak, Kecamatan Jembrana dan Desa Pengambengan, Kecamatan Negara. Belasan rumah warga di dua desa tersebut dilanda banjir rob dan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.

Penangkaran dan Konservasi Penyu Desa Perancak Terdampak Gelombang Tinggi

Dua Hari Tidak Pulang dari Tegalan, Tim SAR Gabungan Melakukan Pencarian Kakek 79 Tahun

Di Desa Perancak, gelombang tinggi yang melanda pesisir Selatan Jembrana mengakibatkan tempat penangkaran dan koservasi penyu Kurma Asih dilanda banjir rob. Meski sudah ada penahan gelombang (grip) namun tingginya gelombang hingga melewati batas pengaman. Air laut pun masuk ke halaman penangkaran dan koservasi penyu.

 

Sebulan 3 PMI Asal Jembrana Meninggal Dunia di Luar Negeri

Banjir rob di penangkaran penyu Desa Perancak

Photo :
  • dok kepala Desa Perancak /Viva Bali

 

Selain itu empat rumah warga dan satu rumah makan juga terdampak banjir rob imbas gelombang tinggi. Bencana tersebut juga mengakibatkan perahu nelayan di desa tersebut rusak. Termasuk gerusan gelombang tinggi memperparah abrasi di Desa Perancak.

“Gelombang tinggi terjadi mulai dari Penangkaran dan sekitarnya, hal tersebut menyebabkan air laut masuk ke penangkaran penyu dan halaman rumah warga,” ujar Perbekel Desa Perancak  I Komang Wijana, saat dikonfirmasi dampak banjir rob, Rabu Sore 28 Mei 2025.

Di Desa Pengambengan Sejumlah Rumah Warga Rusak, 6 Keluarga Terpaksa Mengungsi

Sementara itu di gelombang tinggi memporakporandakan Banjar Ketapang, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara. Enam rumah warga dilaporkan rusak akibat kejadian tersebut, dan belasan lainnya dilanda banjir rob. Selain itu abrasi juga membuat abrasi semakin parah di Desa tersebut.

Kepala Desa Pengambengan Kamaruzzaman membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 Wita. Saat itu Gelombang tinggi menerjang daratan pengambengan sehingga merusakan tanah dan bangunan milik warga.

Pihaknya juga menjelaskan, dari ke enam rumah warga yang rusak, sebagian besar tidak aman untuk ditempati, karena tanahnya sudah tergerus dan tembok bangunan banyak yang rusak. Saat ini pemilik rumah memilih mengungsi.

“Ada enam keluarga yang mengungsi karena rumahnya rusak, empat keluarga memilih tinggal di saudaranya, dua keluarga untuk sementara tinggal di tenda pengungsian milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Jembrana,”jelas Kamaruzzaman.

Kamaruzzaman juga menyinggung abrasi yang sudah terjadi bertahun-tahun di wilayahnya. Pihaknya maupun warga setempat berharap ada penanganan abrasi oleh pemerintah sehingga jika terjadi bencana gelombang tinggi, tanah dan rumah warga bisa diselamatkan.

“Keinginan warga disini terutama di Banjar Ketapang secepatnya ada pemasangan Grip (penahan gelombang), karena sudah banyak rumah warga yang rusak akibat abrasi,”ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD, I Putu Agus Artana Putra mengaku sudah turun ke dua desa tersebut. Pihaknya sampai saat ini masih menghitung kerugian akibat bencana gelombang tinggi tersebut.

“Kita sudah lakukan assesment kaji cepat ke dua desa yang terdampak gelombang tinggi. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun sejumlah rumah warga mengalami kerusakan. Untuk kerugian materi, masih kita lakukan penghitungan bersama pihak Desa,”bebernya.