Sirkuit Monako Diprediksi akan Tunjukkan Kelemahan Ferrari

Ferrari sedang menghadapi masalah mobil.
Sumber :
  • https://x.com/ScuderiaFerrari/status/1924102874079895935/photo/1

Viva Bali – Pada Kualifikasi 3 (Q3) Formula 1 Grand Prix 2025 Emilia-Romagna yang lalu, dua pembalap Ferrari tak mampu bersaing.

Buleleng 'Bercerita', Dari Dongeng ke Kepercayaan Diri, Majukan Literasi

Charles Leclerc dan Lewis Hamilton berada di urutan ke-11 dan ke-12. Padahal Italia adalah rumah bagi Ferrari.

Justru Ferrari melempem di kandang sendiri!

Parkir Liar Truk Jadi Sorotan, Dishub Denpasar Perketat Pengawasan di Jalan Cargo

Bahkan Hamilton mengakui hasil buruk tersebut kepada media. “Hancur,” kata Hamilton singkat setelah balapan Q3.

Pada balapan resmi 18 Mei 2025 atau sehari kemudian, suasana di pit stop Ferrari benar-benar berbeda.

Ketersediaan Pasokan Tekan Inflasi di Bali Hingga 1,61 Persen YoY di Bulan April

Hamilton finis di urutan keempat atau ‘harapan 1’, sedangkan Leclerc finis di 6 besar alias ‘harapan 3’.

Ada anggapan bahwa kedua pembalap Ferrari ini dinaungi oleh keberuntungan karena ada safety car.

Bagi Hamilton, hasil ini melampaui kemenangannya dalam sprint race di Grand Prix China.

"China cukup hebat, tetapi menurut saya balapan ini lebih baik. Strategi yang diterapkan benar-benar fantastis," katanya.

Sedangkan bagi Leclerc, balapan di Italia ini adalah balapan yang kurang beruntung. Pasalnya, pada tahun lalu, ia bisa naik podium bersama Max Verstappen dan Lando Norris.

Sejauh ini, penampilan Ferrari masih jauh dari yang diharapkan. Padahal tahun lalu, tim Kuda Jingkrak ini berhasil mengalahkan McLaren di klasemen konstruktor.

Apalagi, kedatangan Hamilton dari Mercedes AMG Petronas Formula One Team membuat tim semakin optimis.

Inkonsistensi Ferrari saat ini menjadi kekhawatiran Leclerc jelang balapan di Monako pada akhir pekan ini.

Ia mengakui balapan di Monako yang merupakan tanah airnya akan menjadi ujian besar bagi timnya.

Balapan di Sirkuit Monako akan berlangsung pada 23-25 Mei 2025 mendatang.

Sirkuit Monte Carlo di Monako ini terkenal dengan sirkuit yang berkelok-kelok dan sempit.

Leclerc berhasil menaklukan sirkuit di kampung halamannya di balapan Monako tahun lalu, tetapi tahun ini ia pesimis.

"Saya pikir Monako akan memperlihatkan beberapa kelemahan mobil kami,” tegasnya.

 

Di atas kertas, Ferarri bisa bersaing di papan atas. Tim ini memiliki pembalap yang oke, wind tunnel oke, organisasi di Ferrari juga oke, serta dana juga tidak ada masalah.

Mobil ini memang enak, tapi tidak ada speed. Bila tidak ada safety car, bisa jadi posisi mereka berdua akan lebih rendah lagi.

Saat ini, Ferrari pun belum bisa menemukan sumber masalah ini. Sehingga teknisi belum bisa membuat mobil tersebut lebih baik lagi.

Artinya Ferrari punya masalah, tapi tim Kuda Jingkrak ini belum tahu sumber masalah tersebut.