Menyelami Dunia Teh dan Perbedaan Karakteristiknya

Berbagai jenis teh dengan masing-masing karakteristiknya
Sumber :
  • https://www.istockphoto.com/id/foto/pilihan-teh-berwarna-warni-berbagai-jenis-teh-longgar-dalam-cangkir-kecil-gm1200730108-344051863

Kuliner, VIVA Bali – Teh bukan sekadar minuman pelepas dahaga. Di banyak budaya, ia adalah bagian dari ritual, simbol keanggunan, bahkan pintu gerbang menuju ketenangan batin. Dari Jepang hingga Inggris, dari Maroko hingga Yunnan, teh mengalir dalam berbagai rupa, rasa, dan filosofi. Namun, meski begitu beragam, semua teh sejati sejatinya berasal dari satu tumbuhan: Camellia sinensis.

Meriah dan Edukatif! Dinkes Lombok Barat Gelar Car Free Nite dan Fun Walk

Yang membuat teh begitu beragam adalah cara pengolahannya. Tingkat oksidasi, cara pemanasan, bentuk daun, lama fermentasi, bahkan cuaca dan tanah tempat tumbuhnya semua berperan dalam membentuk rasa, aroma, warna, dan khasiatnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dunia teh melalui enam jenis utama: teh hijau, teh hitam, teh putih, teh oolong, teh kuning, dan teh pu-erh.

Teh Hijau, Kesegaran Daun yang Minim Oksidasi

Teh hijau adalah jenis teh yang mengalami proses oksidasi paling minim. Setelah dipetik, daun teh langsung dipanaskan untuk menghentikan oksidasi alami yang terjadi saat daun terkena udara. Proses ini bisa dilakukan dengan cara pengukusan (umum di Jepang) atau penyangraian di atas wajan besar (umum di Tiongkok).

Tanaman di Dalam Rumah, Kecil Wujudnya Besar Manfaatnya

Hasilnya adalah teh dengan warna cairan yang cerah, hijau kekuningan, rasa yang segar dan sedikit pahit, serta aroma yang menyerupai rumput segar atau alga laut. Karena proses pengolahannya singkat, teh hijau mempertahankan banyak kandungan antioksidan aktif seperti katekin dan EGCG yang dipercaya bermanfaat untuk metabolisme tubuh, meningkatkan fungsi otak, serta membantu mencegah penyakit jantung dan kanker (Healthline, 2022).

Beberapa contoh teh hijau terkenal antara lain matcha dari Jepang yang berbentuk bubuk halus dan dikocok dalam air panas, serta Longjing (Dragon Well) dari Tiongkok yang terkenal dengan daunnya yang pipih dan aroma kacang sangrai.

Mengenal Berbagai Busana Tradisional Bali, Simbol Budaya Leluhur

 

Meminum teh dapat memberikan efek menenangkan

Photo :
  • https://www.pexels.com/photo/cup-of-aromatic-jasmine-tea-served-on-table-in-garden-7138780/

 

Teh Hitam, Oksidasi Penuh, Rasa yang Kuat

Berbeda dengan teh hijau, teh hitam mengalami proses oksidasi penuh. Setelah dipetik, daun teh dibiarkan terpapar udara selama beberapa jam hingga warnanya berubah menjadi cokelat gelap. Proses ini mengembangkan senyawa polifenol baru seperti theaflavin dan thearubigin yang memberikan warna kemerahan dan rasa yang kuat serta malty.

Rasa teh hitam cenderung tebal dan tajam, kadang disertai aroma tanah, kayu, atau buah kering. Warnanya pun lebih gelap, menjurus ke merah tua atau cokelat. Karena kadar kafeinnya lebih tinggi dari teh lainnya, teh hitam kerap dijadikan pilihan pagi hari sebagai pengganti kopi.

Teh hitam juga banyak digunakan sebagai dasar minuman teh campuran seperti chai (India), teh tarik (Malaysia), dan teh susu Inggris. Varietas terkenal antara lain Assam dan Darjeeling dari India, Ceylon dari Sri Lanka, serta Earl Grey yang diberi tambahan aroma buah bergamot (WebMD, 2023).

Teh Putih, Kehalusan dari Pucuk Termuda

Teh putih adalah jenis teh paling lembut dan paling minim proses. Hanya pucuk dan daun termuda dari tanaman teh yang digunakan. Setelah dipetik, daun tersebut dibiarkan layu secara alami dan dikeringkan tanpa dipanaskan atau digulung. Tidak ada oksidasi atau fermentasi, menjadikannya jenis teh paling “murni”.

Teh putih memiliki cita rasa yang sangat ringan, lembut, dan sedikit manis secara alami. Aromanya halus, hampir seperti bunga atau madu, dan warnanya sangat terang, nyaris bening. Karena minim diproses, teh ini mengandung kadar antioksidan tinggi yang dipercaya baik untuk kulit, menjaga tekanan darah, dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan (Medical News Today, 2021).

Dua contoh teh putih yang populer adalah Bai Hao Yinzhen (Silver Needle), yang hanya menggunakan pucuk daun berselimut bulu halus berwarna keperakan, dan Bai Mudan (White Peony), yang mencampur pucuk dan dua daun muda untuk rasa yang sedikit lebih kuat.

Teh Oolong, Perpaduan Keseimbangan Teh Hijau dan Hitam

Teh oolong adalah perpaduan unik antara teh hijau dan teh hitam. Proses oksidasinya sebagian, mulai dari 10% hingga 80%, tergantung gaya dan tradisi wilayah pembuatannya. Teh ini mengalami berbagai tahapan rumit, termasuk pelayuan, penggulungan, oksidasi sebagian, dan pemanggangan.

Hasil akhirnya adalah teh dengan cita rasa yang kompleks. Ada oolong ringan yang aromanya floral dan rasa segarnya mendekati teh hijau, ada juga oolong berat dengan aroma panggangan, buah matang, atau bahkan rasa kayu yang lebih dekat ke teh hitam. Warnanya pun beragam, dari kuning keemasan hingga cokelat tua.

Teh oolong dikenal mampu meningkatkan metabolisme dan membantu pembakaran lemak, sehingga sering dikaitkan dengan penurunan berat badan. Beberapa oolong terbaik berasal dari Tiongkok, seperti Tie Guan Yin dari Fujian dan Da Hong Pao dari Wuyi Mountains (Healthline, 2023).

Teh Kuning, Sangat Langka dan Halus

Teh kuning bisa disebut sebagai “saudara kalem” dari teh hijau. Jenis ini melalui proses awal yang mirip teh hijau, namun kemudian diberi tambahan tahap “penguningan” atau men huan, di mana daun teh dibiarkan menguning secara perlahan dalam kain lembap.

Proses ini membuat rasa teh kuning lebih lembut dan tidak terlalu tajam atau pahit seperti teh hijau. Warnanya cenderung kuning keemasan dengan aroma manis yang ringan. Karena teknik pengolahan yang rumit dan produksinya yang terbatas, teh kuning sangat langka dan dihargai tinggi, terutama di pasar internasional.

Contoh klasik dari teh kuning adalah Junshan Yinzhen, yang berasal dari Provinsi Hunan, Tiongkok, dan hanya dipanen beberapa kali dalam setahun.

Teh Pu-erh, Teh Fermentasi yang Makin Tua Makin Bernilai

Teh pu-erh merupakan satu-satunya jenis teh sejati yang mengalami fermentasi mikroba jangka panjang. Teh ini berasal dari daerah Yunnan, Tiongkok, dan dibuat dalam dua jenis utama: raw pu-erh (sheng) yang difermentasi secara alami selama bertahun-tahun, dan ripe pu-erh (shou) yang difermentasi lebih cepat dengan bantuan proses basah.

Warna tehnya gelap, kadang hampir sehitam kopi, dengan rasa tanah, kayu, atau jamur. Aromanya unik dan terus berubah seiring waktu, menjadikan pu-erh sebagai teh yang sangat diminati oleh kolektor dan pecinta teh sejati. Layaknya anggur, teh pu-erh bisa disimpan bertahun-tahun dan semakin tua semakin dihargai.

Secara kesehatan, pu-erh dipercaya membantu menurunkan kolesterol, memperlancar pencernaan, dan mendukung fungsi hati (Verywell Health, 2022). Ia juga sering dikonsumsi setelah makan berat sebagai penetral lemak.

Memahami perbedaan antara teh-teh ini bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga tentang menghargai warisan budaya, alam, dan manusia yang terlibat di dalamnya. Dari segarnya teh hijau pagi hari, hingga kehangatan mendalam teh pu-erh di malam yang sunyi, setiap jenis teh menawarkan pengalaman tersendiri yang kaya akan rasa, aroma, dan manfaat.

Menyeduh teh bisa menjadi ritual sederhana yang menghubungkan kita dengan alam dan diri sendiri. Maka, tidak ada salahnya mencoba berbagai jenis teh, mengeksplorasi yang belum dikenal, dan merasakan sendiri dunia yang bisa hadir hanya dari secangkir air panas dan daun kering.