Teh atau Kopi untuk Mood Booster, Mana yang Lebih Ampuh
- Sumber: https://www.istockphoto.com/id/search/2/image-film?phrase=teh
Lifestyle, VIVA Bali –Bayangkan pagi yang mendung. Tubuh masih terasa berat, pikiran belum sepenuhnya terbangun. Anda berjalan ke dapur, membuka lemari, dan berdiri di antara dua pilihan klasik, sebungkus kopi aromatik atau kantong teh yang wangi dan menenangkan. Dua minuman yang sama-sama dicintai, sama-sama menyegarkan, tapi membawa efek yang berbeda pada tubuh dan pikiran.
Kopi dan teh telah menjadi bagian dari budaya manusia selama berabad-abad. Tapi hari ini, kita akan melihatnya dari sisi yang lebih personal dan ilmiah, mana yang lebih ampuh sebagai mood booster. Jika Anda sedang mencari penambah semangat yang bisa memperbaiki suasana hati, pilihan antara secangkir kopi atau teh bukan hanya soal rasa, melainkan tentang kebutuhan tubuh dan keseimbangan emosi Anda.
Teh atau kopi, keduanya memberikan efek mood booster
- Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/dua-cangkir-dengan-kopi-dan-teh-hijau-gm1327091626-411555503
Ketika Kopi Memberi Tendangan Semangat
Tak ada yang bisa menandingi aroma biji kopi yang baru diseduh. Hangat, pekat, dan mengundang. Kopi bukan hanya sekadar minuman, namun merupakan ritual, momen intim di tengah riuhnya pagi, atau teman setia kala lembur larut malam.
Namun, di balik kenikmatan itu, kopi menyimpan rahasia kimiawi yang kuat. Setiap cangkirnya mengandung sekitar 95 miligram kafein, stimulan alami yang bekerja cepat dalam tubuh. Kafein masuk ke aliran darah dan menghalangi adenosin, zat kimia otak yang menyebabkan rasa kantuk. Hasilnya mata terjaga, fokus meningkat, dan semangat kembali membuncah.
Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, konsumsi dua hingga tiga cangkir kopi per hari dikaitkan dengan penurunan risiko depresi hingga 15% pada wanita. Itu karena kafein juga memengaruhi dopamin, neurotransmitter yang dikenal sebagai “zat bahagia”. Saat dopamin meningkat, suasana hati menjadi lebih positif, dan kita merasa lebih percaya diri menjalani hari.
Namun, seperti halnya api, kopi bisa menghangatkan atau membakar. Terlalu banyak kopi bisa menyebabkan jantung berdebar, kegelisahan, hingga gangguan tidur. Dalam kasus ini, kopi justru bisa menjadi bumerang, memperburuk mood alih-alih memperbaikinya.
Teh, Tenang Tapi Tetap Fokus
Sementara kopi menawarkan kejutan energi, teh hadir dengan kelembutan. Ia seperti pelukan hangat di sore yang sepi. Secangkir teh, baik itu teh hijau, hitam, atau oolong mengandung kafein dalam jumlah lebih rendah, sekitar 20–50 miligram per cangkir. Tapi yang membuat teh istimewa adalah kandungan L-theanine, asam amino alami yang jarang ditemukan di minuman lain.
L-theanine bekerja dengan cara yang unik, ia menstimulasi gelombang alfa di otak, yang diasosiasikan dengan relaksasi dan kejernihan pikiran. Berbeda dari obat penenang, L-theanine tidak membuat kantuk. Justru, saat dikombinasikan dengan kafein, keduanya menciptakan keseimbangan yang sempurna, fokus tanpa gelisah, tenang tanpa lelah.
Penelitian dari Nutritional Neuroscience menyebutkan bahwa konsumsi L-theanine secara rutin membantu mengurangi kecemasan, memperbaiki kualitas tidur, dan meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.
Selain itu, teh memiliki nilai budaya dan spiritual yang dalam. Di Jepang, upacara minum teh adalah bentuk meditasi. Di Inggris, teh sore menjadi simbol keanggunan. Bahkan dalam budaya Timur, teh dianggap sebagai minuman penyembuh, bukan hanya untuk tubuh, tetapi juga jiwa.
Dua Jalan Menuju Mood Baik
Kopi dan teh memang berbeda. Namun, keduanya menawarkan jalan menuju tujuan yang sama yaitu suasana hati yang lebih baik.
Jika Anda tipe orang yang butuh dorongan cepat dan keras di pagi hari, kopi bisa jadi sekutu terbaik. Kopi bekerja cepat, memberi energi instan, dan cocok untuk hari-hari produktif penuh tantangan. Tapi, jika Anda butuh stabilitas emosi, konsentrasi yang lembut, dan perasaan damai, teh adalah teman ideal, tidak terburu-buru tapi konsisten.
Sebuah studi menarik dari Tiongkok yang dimuat dalam Journal of Affective Disorders menunjukkan bahwa konsumsi teh secara rutin dikaitkan dengan penurunan gejala depresi pada lansia. Artinya, teh bukan hanya tentang ketenangan sesaat, tetapi juga tentang menjaga mood dalam jangka panjang.
Gaya Hidup, Bukan Hanya Minuman
Lebih dari sekadar mood booster, pilihan antara teh dan kopi mencerminkan gaya hidup. Kopi identik dengan produktivitas, tempo cepat, dan dinamika perkotaan. Teh lebih cocok bagi mereka yang mendambakan harmoni, refleksi, dan kesadaran penuh terhadap diri sendiri.
Keduanya tidak perlu dipertentangkan. Bahkan, banyak orang memanfaatkan keduanya sesuai waktu dan kebutuhan. Pagi dengan kopi, sore dengan teh. Kombinasi ini menciptakan ritme yang sehat dalam menjalani hari.
Yang penting adalah memahami tubuh Anda. Rasakan bagaimana setiap tegukan berdampak pada pikiran dan emosi. Sebab, mood booster sejati bukan hanya tentang apa yang Anda minum, tetapi juga bagaimana Anda menikmatinya.