Ngakak atau Baper? Ini Kata Sains tentang Humor Agresif

Pantomim, sajian humor penuh ekspresi
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/surprised-mime-holds-his-finger-up_1114004.

Gaya Hidup, VIVA Bali –Pernah nggak sih kamu jadi bahan lelucon teman? Kadang kita ikut ketawa, tapi di sisi lain ada rasa “kok nyindir banget, ya?”. Nah, ternyata dilema antara ngakak atau baper ini bukan cuma soal hati, otak kita pun ikut ribut di balik layar.

Mampu Beri Rasa Ketenangan, Inilah 5 Manfaat Journaling

Sebuah penelitian dari Peking University, Beijing membongkar bagaimana otak memproses humor agresif, alias candaan yang ada unsur sindiran atau “ngegas”-nya. Hasilnya pun cukup menarik, humor agresif bisa bikin kita tersenyum sekaligus menahan emosi, tergantung siapa kita dan bagaimana cara kita mengelola diri. 

Humor: Penyelamat atau Pemicu Konflik?

Pengen Hidup Lebih Bahagia? Mulai dari 1 Hari Tanpa HP

Dalam eksperimen ini, para partisipan diberi cerita singkat. Ada yang lucu, menyindir, ada pula yang netral. Setelah itu mereka diminta menilai perihal lucu tidaknya atau malah bikin marah.

Hasilnya, sindiran memang bikin cerita terasa kurang lucu.

Mengenal Zine yang Mengubah Ide-Ide Kecil Jadi Besar

Tapi kalau sindirannya dikemas dengan humor, rasa marah partisipan justru berkurang. Artinya, humor bisa jadi “pereda” emosi negatif, bahkan ketika isinya agak pedas. Jadi, nggak heran kalau candaan receh sering dipakai buat meredakan ketegangan. 

Dilema Otak antara Tawa vs Amarah

Halaman Selanjutnya
img_title