7 Tips Sederhana Mengatasi Speech Delay pada Anak di Rumah
- https://www.pexels.com/photo/parents-playing
Lifestyle, VIVA Bali – Banyak orang tua merasa cemas saat anak mereka belum lancar bicara di usia tertentu. Salah satu penyebabnya bisa jadi adalah speech delay atau keterlambatan bicara.
Namun, kabar baiknya adalah stimulasi rutin di rumah bisa sangat membantu mempercepat perkembangan bahasa anak tanpa harus selalu mengandalkan terapi khusus sejak awal.
Berikut ini beberapa tips sederhana yang bisa orang tua lakukan sehari-hari di rumah untuk membantu anak yang mengalami speech delay.
1. Ajak Ngobrol Sejak Dini
Bicara dengan anak meskipun mereka belum bisa merespons dengan kata-kata sangat penting. Gunakan kalimat sederhana dan ulangi beberapa kali agar anak terbiasa mendengar struktur bahasa. Misalnya: “Kita makan yaa… ini nasi, ini sayur.”
2. Membacakan Buku Cerita
Membaca buku bergambar dengan kalimat pendek sangat efektif menstimulasi bahasa. Anak belajar kosakata baru sambil menikmati ilustrasi. Pilih buku interaktif yang memungkinkan orang tua menunjuk dan menirukan suara tokoh.
3. Bernyanyi Bersama
Lagu anak seperti “Naik Delman” atau “Topi Saya Bundar” mengandung ritme berulang yang mudah ditiru anak. Bernyanyi bersama juga meningkatkan bonding antara anak dan orang tua.
4. Gunakan Gerakan dan Ekspresi
Sambil berbicara, gunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah. Misalnya, tunjuk mulut saat bilang “makan”, atau tepuk tangan saat anak meniru suara. Ini membantu anak memahami makna kata melalui visual.
5. Batasi Screen Time
Paparan gadget berlebihan, terutama tanpa interaksi dua arah, terbukti menghambat perkembangan bicara anak. Batasi screen time dan ganti dengan aktivitas bersama yang melibatkan komunikasi langsung.
6. Ulangi Kata-Kata Anak
Jika anak mengatakan “ma” untuk “mau”, respons dengan, “Mau susu ya?” Pengulangan dengan versi lengkap membantu anak mempelajari pelafalan dan struktur kalimat yang benar.
7. Berikan Respons Positif
Dukung setiap usaha anak untuk berbicara. Jangan buru-buru mengoreksi, tapi sambut dengan pujian dan semangat. Semakin merasa aman dan dihargai, anak akan semakin percaya diri untuk mencoba bicara.
Speech delay bisa diatasi dengan pendekatan yang lembut dan konsisten. Kuncinya adalah membangun komunikasi aktif setiap hari, melalui obrolan hangat, cerita, lagu, dan permainan. Ingat, anak belajar bicara bukan hanya dengan mendengar, tapi dengan merasa terhubung. Jadi, yuk hadir sepenuh hati dalam setiap interaksi. Karena satu kata sederhana dari si Kecil, bisa jadi langkah besar dalam perjalanannya berbicara